Jumat, 22 Januari 2010

kewirausahaan

Kewirausahaan : inspirasi kewirausahaan, kewirausahaan dari sisi definisi kemunculan dan ide

Kewirausahaan dalam konteks lingkungan dan sumber pertumbuhan tidak saja lahir dari masyarakat ekonomi menengah, bahkan dalam perusahaan yang besar pun, kewirausahaan tetap dipacu untuk tumbuh. Perusahaan ditengah badai krisis saat ini pun tidak melupakan unsur-unsur kewirausahaan sebagai bentuk pemacu peningkatan layanan dan produktifitas.
Beberapa hal yang mendorong dalam kewirausahaan antara lain:

Kewirausahaan Korporat

Perusahaan baik skala besar maupun yang kecil tentu ingin mengembangakan bentuk layanan dan jasanya, untuk mendorong hal tersebut maka perlu inovasi dalam mewujudkan hal tersebut. Berawal dari situlah perusahaan besar atau kecil menerapkan unsur-unsur kewirausahaan dibeberapa pelaku divisinya untuk lebih mendekatkan kepada suara, kebutuhan, permintaan konsumen. Dalam hal ini kewirausahaan ini memiliki arti kemampuan perusahaan untuk mengembangkan barang atau jasa baru dan mengelola proses inovasi

Penemuan

Beberapa waktu lalu ditemukan beberapa perangkat dalam pengolahan hasil pertanian, mulai dari penggiling gabah pake mesin, kompor berbasis kompos. Penemuan ini merupakan unsur kewirausahaan dalam arti menciptakan produk yang bisa dikomersialkan dari hasil penemuan.

Inovasi

Di Yogyakarta dan di Bali pernah terdapat industri kaos yang unik yaitu Dagadu dan Jogger. Jogger lebih dahulu lahir, dengan konsep-konsep uniknya yang lucu, konyol dan gokil. Namun inovasi dalam hal ini bukan pada unsur proses produksinya tetapi lebih kepada value dari kaos, yang sekedar pelindung tubuh dan fashion menjadi hiburan dan humor. Jogger dengan permainan kata-kata umum, kalau Dagadu menumbuhkan kata-kata yang empirikal , tradisional dan Jawani (unsur budaya jawa). Kewirausahaan dari inovasi kaos menjadi bernilai seperti Dagadu dan Jogger adalah perwujudan dari nilai kewirausahaan dalam arti menciptakan atau mengembangkan produk atau proses ide baru.

Meniru/Imitasi
Negara Korea terkenal dengan meniru produk jepang pada awalnya baik oleh industri kecil atau industri tangan di korea, namun sekarang inovasi telah tumbuh dari konsep meniru untuk menghasilkan yang lebih baik dan berbeda. Begitu juga industri logam di Kota Tegal dan Klaten yang meniru produk logam plastic dll tumbuh dengan pesat. Di Klaten bahkan industri rumahan mampu meniru produk aluminium dari luar, misa untuk kepentingan otomotif, alat rumah tangga dan pabrik, bahkan saya pernah mengantar teman untuk memesan tiruan alat pelindung aluminium lampu buatan Taiwan yang sudah tidak diproduksi lagi, dan berhasil ditiru dengan baik bahkan namun harga lebih murah 80%, bedanya hanya satu tanpa merek, untuk tidak melanggar hak cipta. Atau mungkin pernah melihat kerajinan tangan Gerabah di Kasongan? Sekarang sudah ditiru dan diproduksi di daerah Jawa barat. Kewirausahaan peniruan ini, kewirausahaan dalam arti Adopsi penemuan oleh sejumlah perusahaan sejenis

Ipan Pranashakti KIP

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

Kamis, 21 Januari 2010

kewirausahaan

Kewirausahaan dan Strategi Bisnis : Arti penting sebuah logo merek usaha

Sejauh mana korelasi strategi bisnis, strategi marketing dengan ekuitas merek yang dibangun dari ciri sebuah logo? Betapa hebatnya strategi bisnis Garuda Airways dimata saya sewaktu saya masih SMP, karena orangtua saya pernah bilang Logo itu senilai 1 milyar di tahun 80-90-an.Dalam hati saya, seberapa hebat sebuah logo?

Logo perusahaan atau produk merupakan salah satu kebijakan manajemen, juga representasi dari strategi bisnis yang mempunyai kaitan dengan bagaimana dapat menimbulkan ciri dan persepsi kepada masyarakat dalam sebuah simbol yang komunikatif, sehingga terjadi koneksi antara visualisasi/penglihatan pelanggan dengan benak pelanggan. Logo mampu menciptakan daya komunikasi walau hanya berukuran beberapa sentimeter saja.
Di tahun 80-an saya begitu bangga dengan Celana Jin saya yang warna biru. Bangga bukan karena warna dan style yang menawan, namun karena celana jin saya dibelakangnya ada tempelan logo merek “TIRA”. Strategi bisnis dan strategi marketing yang dibangun dengan pencitraan logo yang begitu besar di setiap produk celananya cukup membuat saya percaya diri, saat kemana-mana dengan merek itu. Maklum seumuran itu.

Setelah 2 tahun saya baru tahu ternyata celana merek TIRA yang saya pakai adalah tiruan yang 99% benar-benar mirip, dan dibuat oelh sekelompok wirausaha wan dari Tangerang. PErtanyaannya, apakah celana jin langsung saya buang?? Tidak saya tetap memakainya dengan bangga, walaupun dibuat bukan dari pabrikan namun dari wirausaha wan kecil, namun merek yang melekat dibelakang masih tetap melekat. dan 99% mirip.

Bisnis di era sekarang berkembang dengan banyaknya waralaba. Secara umum tidak semua pe waralaba itu mempunyai pengalaman bisnis dan marketing yang bagus, mungin hanya mempunyai pengalaman wirausaha yang terbatas. Bahkan mungkin strategi bisnisnya pun tidak terencana. Namun masyarakat begitu mengidamkan bisnis berbasis waralaba, lalu apa sebenernnya yang dicari???? Salahsatu jawabnya adalah, bahwa dengan waralaba maka kita sebenernya beli Logo. Namun yang kita beli adalah logo yang telah mampu masuk ke benak pelanggan secara luas. Apakah ada garansi jika beli ayam goreng dari merek pewaralaba nasional yang berada di Jakarta dengan di Yogya bisa sama 100%??? Tidak, karena kondisi air, minyak goreng, tepung dan timing menggoreng yang berbeda. Namun apakah perbedaan dipermasalahkan secara hebat oleh pembeli?? Jawabnya tidak, karena ayam goreng itu berlogo tertentu, dan sudah berkesan. Soal rasa mungkin nomor 2, walau jangka panjang mungkin akan berubah.

Kelurga pernah saya tes dengan menukar isi sebuah produk ayam goreng produk waralaba internasional seharga 21ribu dengan yang seharga 8 ribu dari wirausaha wan biasa. Dos tetap yang ayam goreng mahal, namun isi sya ganti denga ayam yang 8 ribu milik wirausaha wan yg tetangga saya. Setelah makan, saya coba tanya apakah enak?. Jawabnya iya. Kemudian, baru esok paginya keluarga saya kasih info bahwa ayam itu ditukar. Apa jawab keluarga?? Ah masak, enaknya sama kok sambil tidak percaya.

Saya hanya terdiam, celana jin saya yang palsupun tidak mempengaruhi, apalagi ayam goreng pinggir jalan pun tidak masalah, yang penting logo yang melekat itu mampu mencitrakan nilai-nilai tertentu.

Logo atau merek sudah saatnya menjadi bagian dari strategi bisnis dan unsur-unsur wirausaha anda, sehingga seirama antara membangun kerajaan bisnis atau wirausaha anda dengan membangun persepsi pelanggan terhadap merek. Setidaknya kita tahu kalau bicara soal Kartu Perdana XL maka yang terbayang adalah huruf XL warna Hijau Putih background biru seperti dalam banyak iklan2 di TV dan Baleho.

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Strategi Bisnis dan Strategi Marketing : Fokus kepada pelanggan, sebuah misi terbaik untuk sukses bisnis

Oleh Ipan Pranashakti (www.ipan.web.id)

Strategi bisnis yang futuristik selalu mengedepankan posisi pelanggan sebagai dimensi yang lebih tinggi dan berkuasa. Dan marilah kita coba urai beberapa unsur tersebut

Layanan terbaik

Layanan terbaik bukan lahir dari rumusan rapat para manajer dan direktur dari sebuah perusahaan. Layanan terbaik juga bukan rumusan strategi bisnis yang sudah direncanakan poada 10 tahun yang lalu sejak awal berdirinnya perusahaan. Namun Layanan terbaik adalah sejauh mana anda memahami keinginan pelanggan kemaren, saat ini dan prediksi yang akan dating. Karena di era teknologi informasi ini peluang berubahnya persepsi pelanggan bisa secepat kilat berbalik arah karena :

  • Pesaing yang lebih jeli mengambil hati pelanggan anda
  • Kemunduruan layanan pihak internal perusahaan
  • Harga yang lebih menarik dari pasar umum
  • Tawaran sistem pembayaran yang lebih fleksibel

Layanan yang baik adalah layanan yang paling sesuai dengan keinginan pelanggan terutama secara prioritas adalah pelanggan secara kebanyakan atau pelanggan yang masuk kategori utama/VIP. Saya yakin anda para pebisnis tidak membedakan pelanggan-pelanggan anda dengan baik untuk mewujudkan bentuk layanan yang lebih ekslusif untuk pelanggan terbaik.

Mengoptimalkan SDM yang unggul

SDM merupakan alat dalam perwujudan strategi bisnis, namun jangan lupa bahwa SDM anda juga pelanggan internal yang secara hirarki bisa lebih mudah diatur dan diarahkan dengan kekuatan internal, beda dengan palanggan eksternal yang mudah diarahkan oleh kecenderungan pasar.

SDM yang unggul bahwa SDM tersebut sadar betul akan tuntutan dari perusahaan dan pelanggan saat ini, yang secara umum antara lain:

  • SDM memahami keputusan manajemen adalah keputusan bersama
  • SDM memahami Visi Misi perusahaan dengan baik dan paham mewujudkannya
  • SDM menguasai area kerja dan tuntutan kompetensi area kerja
  • SDM mampu mengevaluasi kelemahan dan kelebihan secara periodik baik indikator perorangan dan teamwork
  • SDM mampu meningkatkan skill dan kompetensi diri sesuai dengan tuntutan persaingan dari pasar, seiring dengan perubahan tuntutan pelanggan.

SDM yang unggul merupakan media bisnis secara internal, termasuk merupakan media promosi yang persuasif. Namun memperlakukan SDM tidak harus secara nyata memillah-milaj di depan umum atas klasifikasi gradenya. Cukup apda level yang strategis, karena unsur SDM yang unggul paham bahwa sesama staf merupakan pesaing, pesaing yang kolaboratif.

Pemanfaatan Teknologi yang Kompetitif

Strategi bisnis yang paham akan perubahan tentu selalu mengaitkan dengan unsur perubahan yang paling dimensif, yaitu teknologi. Kemampuan menyerap informasi dari perkembangan teknologi baik unsur perangkat keras maupun perangkat lunak merupakan wujud dari kepekaan akan nilai-nilai persaingan bisnis dan wujud strategi bisnis. Misal ketika pergeseran dari mesin fotokopi yang selalu besar dan berat dengan listrik yang besar beralih bahwa mesin fotokopi bisa menyatu dengan print dan fax, atau mesin foto kopi portabel yang irit. Sehingga efisiensi anggaran dan efisiensi waktu dapat mewujudkan kepuasan pelanggan dari faktor harga yang terjangkau dan layanan yang cepat pula, ini adalah wujud strategi bisnis yang baik. Contoh dahulu ketika belanja ke supermarket, sang kasir harus entri kode produk satu2, sekarang cukup dengan barcode, layanan lebih cepat dan akurat. Pelanggan lebih puas. Atau dahulu pelanggan harus order dengan Fax, sekarang bisa dengan email atau sms, syukur2 dengan sistem informasi dengan web, misal pemesanan tiket kereta dan pesawat.

Membangun kemitraan

Sehebat apapun strategi bisnis dan sebesar apapun perusahaan harus tetap membangun hubungan kemitraan baik dengan supplyer, relasi dan pesaing, kenapa? Yang paling bahaya dalam unsur produksi bukan faktor produk pesaing namun bagaimana mitra pemasok dapat mendukunng percepatan dan kinerja bidang produksi.Misal ditengah mendapatkan order yang sangat banyak, sang pemasok bahan baku mengalihkan ke perusahaan lain. Siapa yang rugi??? Membangun kemitraan juga dapat dijalin dengan pesaing, contoh adalah adanya ATM bersama antar bank. Siapa yang untung?Pelanggan bank dan mediator sangat diuntungkan. Kemitraan dengan pesaing,pelanggan dan mediator.

Sukses selalu dengan bisnis dan strategi bisnis anda.

Download Materi Strategi Bisnis dan Stategi Marketing ini.

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Kewirausahaan dan Strategi Marketing : 5 Cara Memasarkan usaha baru secara ringan tanpa konsep yang rumit

Ketika mengantar keluarga belanja di daerah Jl. Solo Yogya, saya bertemu dengan Mas Ridho, desainer web pemula yang ingin mengembangkan usaha dan bisnis baru dengan konsep bisnis dan konsep marketing yang tidak rumit. Saya juga sampaikan Perusahaan besar dengan segudang strategi marketing yang hebat sudah biasa, namun seorang Ridlo bagaimana bisa mempunyai perusahaan besar jika yang kecil ini tidak diawali dengan sesuatu yang ringan.

Memulai konsep memasarkan web tidak bisa selayaknya memasarkan alat elektronik, tupperware atau baju. Kenapa? Karena yang dijual tidak langsung bisa disodorkan dan bisa dipakai, namun lebih membutuhkan unsur pembuktian dan unsur gambaran pengalaman. Untuk bisa dipakai pun perlu proses pendekatan kepada selera dan gambaran histori pelanggan.

Aturan main awalan pengusaha baru

Strategi bisnis dan strategi marketing bisa dipelajari secara perlahan dari pengalaman usaha dan orang lain atau berdasar dari pengalaman diri sendiri, namun untuk mengandalkan pengalaman diri sendiri perlu pengorbanan waktu dan karya.

Untuk itu aturan main nya adalah

  1. Pertegas keberadaaan usaha anda dengan layanan atau produk yang anda secara jelas dan detil dari sisi positif dan resiko.
  2. Pastikan yang anda tawari adalah orang yang secara umum akan tertarik dengan layanan dan produk anda, karena tidak semua pebisnis pemula kuat dengan penolakan atas sebuah penawaran, sehingga motivasi bisa hilang atau timbul tenggelam.
  3. Posisikan anda sebagai pelayan yang baik, bukan pengusaha besar, sekali lagi ini baru awal usaha anda, dan anda belum memiliki banyak konsep dan banyak pengalaman
  4. Pastikan ada layanan garansi layanan yang melindungi keduanya.
  5. Komisi penting tapi itu bukan segalanya jika layanan atau produk anda berlawanan dengan hal yang diiinginkan pelanggan

Strategi bisnis dan stategi layanan pengusaha pemula memang masih sekedar uji coba, terkadang masih bersifat:

  1. Mengandalkan harga yang murah, diskon yang besar, dan melupakan faktor kesesuain produk dan layanan dengan sosok yang sedang ditawari.
  2. Nilai-nilai kewirausahaan belum menjadi bagian dari proses, sekedar ilmu buku
  3. Yang ada adalah keinginan mendapatkan keuntungan dengan cepat.
  4. Hanya fokus pada produk tetapi lupa pada bagaiman produk itu dibuat/dikemas/dijaminkan.
  5. Pancinglah sosok didepan anda bertanya, jangan anda terus yang mencecar dengan retorik.

Semua ini masih dalam dataran ringan dan tanpa konsep, tulisan selanjutnya akan membahas secara strategis 8 Cara memulai usaha baru dengan konsep yang jelas.

Download Materi kewirausahaan memulai usaha baru strategi marketing

Follow ipan999 on Twitter

kewirausahaan

Strategi Bisnis dan Kewirausahaan : Sukses Bisnis dengan menguatkan “Nilai” Layanan dengan 3 cara

Oleh Ipan Pranashakti KIP

Secara umum dalam pengembangan usaha, bisnis baik skala besar maupun kecil, komponen dalam proses membangun kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama walau tidak semua elemen strategi bisnis dan strategi marketing yang dibentuk mengaju ke arah sana. Perkembangan yang ada saat ini ketika semua berlomba dan merasa bisa mendirikan dan memajukan usaha maka nuansa kompetisi sebenernya sudah terbangun baik secara personal, sektoral dan kelompok usaha. Artinya bahwa dalam persaingan lokal dan sektoral yang melibatkan unsur persaingan kecil misal pedagang pasar yang saling berdekatan maka haruslah dibangun sebuah wacana bahwa setiap layanan haruslah berkesan bagi pelanggan.

Kenapa harus berkesan bagi pelanggan? Karena strategi bisnis yang baik maka setiap komunikasi dan hubungan yang terjalin antara perusahaan/pengusaha dengan pelanggan harus sanggup memberikan dampak kesan yang dalam dan jangka panjang, misal ketika saya parkir kendaraan di sebuah bank di daerah saya kelompok tukang parkir selalu menyajikan layanan terbaik untuk pengguna parkir? Sejauh mana layanan itu? Ketika kita akan memasuki arena parkir dan menyeberang maka arus kendaraan yang menutup akan diurai dengan cepat dan kompak dari tim parkir yang ada, sekitar 4 orang. Begitu juga ketika akan meninggalkan maka kendaraan kita akan dijamin mundur, posisi dan keluar dari arena parkir dengan penuh perhatian, tidak cuek dan bengong saja, kemudian sentuhan yang dilontarkan tukang parkir itu adalah mengucapkan; “Selamat jalan Bos, hati2″.

Hampir di beberapa sudut kota, coba saya perhatikan tidak ada yang sekompak, seramah dan sesigap ini, karena secara umum tukang parkir terkesan masih duit oriented, alias yang penting duit parkirnya. Namun beda dengan tukang parkir bank ini, karena siang malam menyajikan layanan yang hebat, termasuk ketika parkir motor anda membayar Rp. 1000, maka tetap akan dikembalikan Rp. 500, tidak seperti yang lain seakan2 tidak ada kembalian. Bahkan membayar dengan Rp,. 50.000,- kembalian selalu ada. Apakah memang merka menggunakan stretegi usaha parkir profesional namun diterapkan di retail.

Saya terkesan dan selalu aman, nyaman, yakin jika parkir di arena ini. Sehingga istri saya pun selalu memilih menggunakan satu Kartu ATM dari bank ini daripada 3 ATM lain yang saya sediakan, alasannya karena kalau di ATM ini maka bayar biaya parkir bonus menyeberangkan kendaraan dan anak secara nyaman dan jaminan aman. Wow .

Dalam strategi bisnis dan kewirausahaan ada 3 usaha dalam rangka menguatkan nilai layanan,

Memperbaiki Nilai

Memperbaiki Nilai merupakan langkah di mana terkadang pelanggan dan budaya lingkungan terjadi perubahan, sehingga nilai yang kita sajikan beberapa waktu lalu perlu disesuaikan/diperbaiki, hal ini bertujuan untuk meningkatkan satu keistimewaan nilai yang lebih baik dari pesaing. Membangun kesan dan keistimewaan, karena ada dorongan faktor eksternal atau internal yang bergeser. Misal kecepatan dan kekompakan 4 tukang parkir dan kepekaan terhadap kemampuan menyopir/membawa kendaraan pengguna sangat terbantu, tidak justru malah grogi dengan aba-aba yang tidak jelas.

Memperluas Nilai

Memperluas adalah usaha untuk menambah manfaat bagi konsumen atau pengguna dari layanan yang ada secara umum atau layanan standar kita yang lama. Dalam kasus parkir adalah selain mendapatkan layanan parkir juga adanya perluasan layanan penyeberangan yang memotongkan arus jalan yang padat demi kemudahan penyeberangan kendaraan. Ada jaminan keamannan dan kenyamanan, walau parkir kendaraan awalnya cuma seperti nitip diawasinya motor/mobil.

Mengembangkan Nilai

Usaha dan upaya untuk menambah fasilitas yang tidak ada sebelumnnya. Dalm kasus tukang parkir ini adalah ucapan yang wajib dari tukang parkir: “Selamat jalan Bos, hati2″. Tentu pengguna parkir menjadi lebih merasa mendapatkan kepedulian dan perhatian.

Sudahkan anda membangun nilai dari usaha anda? Usaha/bisnis boleh masih tradisi0nal namun layanan profesional. Yang usaha MLM sekarang menjadi lebih peduli terhadap keadaaan ekonomi sang downlinenya. Yang usaha pabrik menjadi berpikir bahwa baju dari pabriknya harus selalu beraroma sejuk tidak berbau apek cirikhas pabrik. Yang usaha bakso mencoba menekankan unsur komunikasi dan persahabatan sehingga tukang bakso namun juga agen informasi yang positif, misal tahu lokasi pijat yang enak, berita pencurian agar pembeli bakso juga miningkatkan kewaspadaan. Tentukanlah langkah hebat dalam strategi bisnis anda.

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Strategi marketing : Sukses bisnis dengan membangkitkan sikap sukarela masyarakat/pelanggan

Strategi marketing yang hebat maka pola dasar dari bisnisnya selalu mengarah pada pembangkitan “sikap sukarela” dari pelanggan dan pasar. Sukarela? Kok bisa? Iya karena dengan membangkitkan “sikap sukarela” maka apapun yang perusahaan lakukan akan membangkitkan perubahan tindakan, pemikiran, dan kesan dari pelanggan dan masyarakat. Beberapa contoh dari pembangkitan sikap sukarela ini antara lain.

Ilustrasi Marketing Satu

Anda sebagai pengusaha menciptakan strategi bisnis dengan penerapan strategi marketing dengan alat promosi yang hebat dan pemerataan yang kuat, tersebar di seluruh kota dengan jangkauan yang luas, artinya di sudut manapun ada. Namun jika masyarakat atau pelanggan anda tidak “sukarela” membaca iklan, apakah iklan itu akan bermanfaat?

Ilustrasi Marketing Dua

Anda sebagai pengusaha menciptakan strategi bisnis dengan penerapan strategi marketing sistim distribusi brosur dengan target adalah masyarakat menengah kebawah. Ribuan brosur dicetak, puluhan tenaga membagi-bagi brosur ke perumahan, sekolah dan kantor. Namun jika dari mereka tidak secara sukarela mengulurkan tangan untuk sekedar menerima atau mengambil brosur apakah promosi itu akan berhasil?

Ilustrasi Marketing Tiga

Anda sebagai pengusaha menciptakan strategi bisnis dengan penerapan strategi marketing sistim pameran bertubi-tubi, tapi pernahkah anda memberikan informasi promo untuk menggerakkan masyarakat agar sukarela keluar rumah menuju lokasi pameran? Faktor apa yg mendorong?

Ini semua saya tulis, karena beberapa waktu lalu sy mengantar keluarga belanja, kemudian ada pameran besar dari produk elektonik di mall, namun tampaknya perusahaan pengiklan tidak cukup ikhlas dengan anggarannya, sehingga perangkat yang digunakan sangat tidak membangkitkan rasa “sukarela” walaupun hanya untuk mendengarkan Presenternya promosi di depan. Gimana mau “sukarela” jika sound sistem tidak berkualitas dan noise/cacat audionya di mana-mana sehingga telinga pun tidak merasakan nyaman mendengarnya, padahal ini pameran promo alat elektronik.

Sehingga dari sanalah saya tulis artikel strategi marketing ini. Selanjutnya, perhatikan beberapa hal berikut:

  1. Rasa sukarela dari masyarakat dan pelanggan akan bangkit jika anda sebagai pengusaha sudah berusaha sukarela mendekati “respon” pasar, dengan berbagai media baik kuisioner, survey, feedback form, gathering event dengan interaksi.
  2. Rasa sukarela dari masyarakat dan pelanggan akan tetap bangkit jika anda sebagai pengusaha mau mendengarkan keluhan pelanggan apapun itu, karena statement yang kita pegang adalah “semua pelanggan dan masyarakat adalah bagian dari sosok yang bersifat variable tidak mudah dibuat statis”
  3. Pahami sifat dari masyarakat umum, karena beda segmentasi beda stategi nya untuk membangkitkan rasa sukarelanya. Contoh, bagi orang sangat sibuk, tidak mungkin harus membaca brosur dengan tulisan kecil dan baris yang banyak banget.
  4. Pelajari ilmu sosial tentang perilaku manusia, karena dengan memahami dasarnya maka kita dapat mengikuti untuk mendekatinya. Seperti Telkom dan Pos Indonesia yang beruabah arah layanan dan produknya sesuai perilaku masyarakat, walau ada beberapa SDM yg tetap “berbudaya lama”
  5. Pelajari perilaku dan pergerakan informasi baik perorangan maupun tim, misal pelanggan lebih senang dan sukarela membaca iklan sms daripada iklan dalam email. Caranya? Panjang sekali alurnya.
  6. Secara Mikro, SDM anda harus dibekali dengan Softskill yang hebat, agar selain menjadi informan juga pendengar yang hebat. SDM anda harus peka terhadap keramahan sikap dan keramahan berpikir terhadap penolakan dengan tenang dan baik.
  7. Secara Mikro, siapkan SDM anda untuk mampu menarik perhatian dalam waktu singkat 3 menit atau 5 menit setiap bertemu pelanggan dengan karakter apapun, sebelum merumuskan perangkat promosi yang menarik perhatian untuk berbagai bidang, untuk membangkitkan humanity dalam promosi dan alat promosi.
  8. Gunakan media yang tepat, setiap segmen gunakan tipe yang berbeda media dan visualisasinya.
  9. Khusus untuk media pameran, berikan dorongan perhatian, misal diskon, beli satu untuk 2 .Jangan ada pameran tanpa ada bonus atau diskon, harga khusus atau fasilitas khusus, karena tidak cukup dengan tujuan hanya berbagi informasi dalam pameran saja, perlu penggerak awal.
  10. Rasa sukarela akan bangkit jika perusahaan secara rela dan jujur tehadap informasi dan kebenarannya.
  11. Perhatikan respon bertingkat, artinya seberapa cara yang digunakan untuk mendekati pelanggan dan berapa besar feedbacknya. Kalo hasil nya nol, perlu evaluasi.
  12. Semua yg di atas, semata upaya untuk mencari koneksi yang baik antara perusahaan dengan masyarakat dan pelanggan, agar sukarela itu muncul dengan efektif.

Demikain sedikit tentang strategi marketing yang menjadi bagian dari strategi bisnis era modern ini. Insya Allah akan saya tambahi materi ini dengan judul yg lain. Masih ada pendekatan “komunikasi marketing” untuk membangkitakan rasa “sukarela”

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Strategi marketing & Personal selling : 5 penyebab utama penolakan membeli produk

Oleh Ipan Pranashakti (www.ipan.web.id)

Personal Selling adalah bagian dari Strategi marketing perusahaan yang merupakan langkah konkret dalam membangun penjualan langsung dan bertujuan bertemu dengan masyarakat. Dalam kaitan ini sang sales atau pelaku marketing mempunyai kesempatan untuk secara langsung mengetahui sejauh mana produk atau layanan direspon secara cepat oleh masyarakat entah itu dalam bentuk penolakan atau persetujuan membeli.


Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang secara langsung dalam proses personal selling dengan antisipasi lapangan dan taktik membujuk yang relevan, sopan dan efektif. Namun masyarakat tetap saja boleh menolak, karena secara umum budaya, kemampuan dalam masyarakat mampu mempengaruhi keputusan

Di bawah ini ada 5 alasan utama kenapa masyarakat menolak produk atau layanan anda:

1. Harga

Harga merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan penolakan sebuah produk. Memang harga bisa dikompromi, secara umum kompromi ada 2, pertama kompromi teradap harga, wujudnya diskon, namun diskon bukanlah faktor utama pelangkap harga. Kedua pola pembayaran, kredit 1. Sd 3 kali atau 1.sd 3 bulan,merupakan bentuk toleransi terhadap harga, dan secara umum kredit 3 bulan dari sisi perusahaan mungkin tidak secara langsung mengurangi harga, namun secara perputaran uang sebenernya menambah beban efektitas perputaran modal, return of investment. Selain harga juga dipengaruhi oleh 4 faktor lainnya

2. Loyalitas pada pemasok lama

KEtika dalam proses penawaran yang bersifat personal selling, maka uji coba produk langsung merupakan langkah yang baik dalam strategi memarketing kanproduk. Karena masyarakat terkadang lebih nyaman dengan pemasok lama yang proses transaksi terbukti dalam sekian waktu. Loyalitas terhadap pemasok lama merupakan tantangan yang nyata saat ini, kecuali barang adalah benar-benara baru dan belum lama diketahui oleh masyarakat. Strategi lain dilapangan berikut kejutan, bahwa anda sebagai pemasok kedua tetap dapat memberikan layanan sebaik pemasok sebelumnya plus bonus yang ditambahkan, bonus tidak harus uang.

3. Tak mampu membuat keputusan

Sales yang paham betul akan kaedah-kaedah personal selling sangat memahami bahwa ketika menawarkan kepada masyarakat sering terjadi penolakan sesaat karena tidak mampunya calon pelanggan untuk memutuskan, untuk itu jangan terlalu memaksa, dan ada kesan mengejar, cobalah dengan mencari tahu kemungkinan pelaung pertemuan kedua, ketiga baik dengan mengkoleksi no hp,email, alamat rumah dan sahabatnya.

4. Faktor Produk yang kurang kompetitif

Banyak produk yang ditawarkan ke masyarakat adalah produk inovasi yang hebat, namun bukan produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Produk yang hebat adlah produk yang mampu bersaing saat ini dank an dating, kenapa karena tolak ukur kompetensi barang di era sekarang adalah pembuktian, visualisasi dan penjelasan teknis. Untuk itu jika produk anda masih baru atau belum popular, maka pahamilah kualifikaasi teknis dan speknya, agar dengan memahami 2 hal tersebut mampu jadi alas an untuk membujuk, selain dari fisik barang tersebut. Misal produk obat herbal, bahwa anda paham ganggang di Afrika adalah yang terbaik karena steril dan jauh dari pemukiman,sedang ganggang Indonesia kurang steril. Dari ruang kontroversi itu ketika anda menjual obat dari bahan ganggang,maka sales sudah mempunyai 2 senjata, dan kondisi akan berbeda jika hanya mengetahui bsatu hal yaitu bahwa ganggang Afrika adalah yang terbaik. Produk yang kurang kompetitif, bisa dikamuflase dengan faktor lain yang kompetitif walau itu sekedar informasi tambahan.

5. Tidak menyukai perusahaan, sistem dan penjualnya

Ketika sebuah perusahaan menerapkan strategi marketing dengan memproduksi susu yang berbeda-beda sampai 5 produk susu, maka ketika salah satu produk bermasalah dan terbukti membuat masyarakat resah maka kemungkinan 4 produk lainnya akan memancing respon dari masyarakat, dan bisa saja respon itu negative, takut memkonsumsi 4 lainnya.

Contoh lain, istri saya suka sekali dengan produk herbal tapi paling tidak suka jika membeli lewat rantai MLM karena selain strategi bisnis, strategi marketingnya lewat sistem tertentu, juga penjualnya belum tentu paham betul akan penyakit. Paham tentang produk obat mungkin bisa, namun terhadap penyakit tidak semua bisa mengkorelasikan antara penyakit yang komplek dengan produk yang statis terbukti distributor satu dengan yang lain bisa berbeda rekomendasinya walau hanya untuk satu penyakit yang sama.

Sukses selalu dengan strategi marketing anda.

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Kewirausahaan dan Strategi Bisnis: 10 kendala bisnis utama menurut Penelitian

Oleh Ipan Pranashakti. www.ipan.web.id

Kendala bisnis dalam pengembangan dan pertumbuhan usaha kecil secara rata-rata lebih majemuk daripada perusahaan besar dengan jenjang bisnis yang nasional atau internasional. Karena strategi bisnis perusahaan besar telah melampaui masa-masa kedewasaan, baik didapatkan secara alami dalam proses, improvisasi atau menggunakan jasa konsultan bisnis sebagai arahan konsultasi utama.

Dalam sebuah penelitian oleh A McKinsky & Company, 10 kendala bisnis utama dalam pertumbuhan dan pengembangan bisnis antara lain:

1. Tidak terjadinya penjualan

Dapat saya jelaskan bahwa, Banyak UKM yang mencoba bangkit dari usaha yang minim menuju level yyang lebih bak terhambat oleh tidak terjadinya penjualan, atau dengan kata lain penjualan masih tidak menentu dan tidak dapat menyeimbangkan dengan potensi produksi. Sedangkan biaya produksi baik bahan baku, SDM, operasional, biaya teknis (listrik, telp) tetap harus terbayar. Kemampuan menjual berhubungan dengan kualitas produk/layanan, strategi marketing, relationship dan membaca peluang/perubahan pasar.

2. Biaya Awal yang tinggi

Biaya Awal yang tinggi adalah biaya untuk operasional dan perputaran awal. Bisa diartikan bahwa belum ada strategi keuangan dalam pengertian improvisasi anggaran dan belanja. Bisa juga diartikan ketika masih mendirikan usaha pada awalnya tentu menguras dana untuk membeli semua bahan dan penduukngnya, sehingga terkadang wirausahawan baru membli bahan tanpa prediksi untuk jangka waktu yang efektif, karena dalam tahap awal belum tentu ada lonjakan penjualan yang tinggi,

3. Kurangnya keterampilan

Bisnis sebagai roh dari usaha kecil dan menengah sering kali melupakan aspek rekrutmen dan kualifikasi SDM yang jelas,dan lebih kepada merekrut teman sendiri, tetangga, saudar dll. Sehingga kalifikasi prekrutan SDM tanpa standar minimal, yah mungkin standar minimalnya hanya ‘mau’ dan ‘kenal’. Ketrampilan dibutuhkan dari semua lini, mulai dari produksi, efektitas keuangan, pemasaran, SDM, namun dari unsure tersebut kebanyakan kebih kepada keterampilan produksi yang standar, berkualitas nasional/dunia. Jangan salah bahwa membuat tas dari anyamanpun jika diproses dengan pengeringan yang baik dan sterilisasi yang sistemik akan menghasilkan barang yang ketika dieksport tidak akan rusak /cacat sampai ke luar negeri. Cacat bisa dalam bentuk jamur, lecet, lepas partikelnya, steples/baut/kancing karatan dll.

4. Tidak adanya produk yang baru

Produk baru dari sisi teknis maka adalah pruduk sebagai penyempurna dan inovasi. Motor Honda saja terus di sempurnakan walau sudah handal. Apalagi seharusnya produk usah akecil yang rentan dengan pergeseran kebutuhan publik. Produk baru bisa diartikan bahwa perubahan teknologi dan tingkat kemapanan ekonomi mempengaruhi permintaan peningkatan nilai dari sebuah produk. Bisa mengksutom produk lama menjadi baru, bisa menciptkan produk baru yang berbasis pengembangan produk lama atau produk benar-benar baru namun lahir dari tingginya permintaan pasar.

5. Akses ke pendanaan

Kita paham usaha kecil dan wirasuhawan pemula terkadang kurang memahami unsur kewirausahaan dari aspek manajemen cash flow. Bisa juga memahami sistem pembayaran tunda dari pelanggan atau agent. Hal ini sebagai langkah strategis dalam azas bisnis yaitu kerjasama kemitraan dari aspek rantai distribusi, yang terkadang tingginya level distribusi menghambat akses pembayaran. Hal lain, bahwa akses pendanaan juga menjadi kendala dari tingginya permintaan namun kecilnya modal atau modal produksi/modal kerja. Sehingga pengusaha kecil sebaiknya menggunakan rantai distribusi yang pendek dengan jangka pembayaran yang pendek, agar optimalisasi akses pendanan cepat terpenuhi. Faktor lain adalah tidak terpenuhinya aspek pengetahuaan pengajuan kredit, padahal Negara sudah memberikan peluang kreddit dengans syarat lunak dan dibantu akses manajerialnya

6. Keuntungan yang tidak mencukupi

Strategi bisnis yang mendasari sebagin UKM dan wirausahawan masih berorintasi pada kuanitas penjualan. Misal persaingan harga yang sangat jenuh yang terkadang menjadi pemicu penjualan dan pemasaran harga murah. Kejenuhan akan produk sejenis yang ditawarkan semakin tinggi, pilihan semakin beragam, sedangkan daya beli masyarakat menurun, karena masyarakat dipengaruhi kenaikan harga, termasuk biaya pendidikan dll. Demi menarik peminat, terkadang harus menyertakan diskon tinggi, atau dengan kata lain bahwa diskon rate menjadi penentu dari faktor terjualnya barang, padahal biaya produksi justru semakin meningkat. Ini yang terkadang melemahkan usaha menengah dan kecil. Faktor lain tidak dikuasainya strategi bisnis berbasis pemasaran efektif, sehingga banyak pengusaha frustasi karena tempo penjualan yang panjang, maksudnya bahwa kekawatiran dari pedagang atau produsen akan menumpukknya stok karena pemasaran yang tidak baik memacu untuk mengobral stok yang ada, ini mungkin sering terjadi di usaha pemodal terbatas, sehingga dengan harga-harga diskon tersebut menyebabkan keutungan yang minim.

7. Tidak adanya kepercayaan diri

Pernah saya coba menawarkan layanan pembuatan web gratis kepada beberapa UKM di wilayah saya, untuk memacu aspek marketing nya, sehingga mampu mendekatkan kepada pasar dengan peluang yang baik. Apa yang terjadi, penolakan karena tidak percaya diri terhadap usaha yang ada. Saya heran tetapi saya maklum, akhirnya saya sedikit berpikir inilah era teknologi yang bisa dimanfaatkn untuk pengemabangan UKM namun terganjal karena ketidak percaya dirian pelaku-pelaku UKM. Web gratis loh.

Ternyata ketidakpercayaan diri ini juga mempengaruhi pelaku UKM untuk tidak berani mengembangkan diri dalam produknya, takut gagal, takut tidak laku. TErmasuk bahwa merasa tidak mempunyai strategi bisnis yang baik sehingga untuk mengajukan kredit ke BPR atau Bank tidak berani, walaupun peluang sudah ada didekat matapun.

8 . Pemasok yang berbiaya tinggi

Dalam memacu produksi terkadang pengusaha melibatkan banyak upaya dalam penguatan alat, penguatan koneksi dll, namun lupa membangun relationship yang baik dengan pemasok. Dalam rumusan bisnis dan strategi bisnisnya tidak tersirat dengan baik alur strateginya, sehingga terkadang pemasok lebih suka berelasi dengan pengusaha besar yang lebih peduli kepada pemasok, termasuk pembayaran yg lebih jelas waktunya. KEtidakbaikan hubungan dengan pemasok karena kurang strategi pendekatan ini, memacu pemasok untuk tidak bergantung pada satu sisi penampungnya. Apa yang terjadi, ketika tiba-tiba sang pelaku UKM mendapatkan pesanan yang sedikit banyak, harus menggantungkan pemasok, sedangkan pemasok tidak mempunyai ketergantungan pada penampungnya. Dampaknya ada pada harga karena harga bukan harga special relasi, itupun pelaku UKM harus mengambil sendiri bahan dengan sopir dan mobilnya,lembur lagi. Sehingga bisa dikatakan pelaku usaha kecil terkadang tidak bisa berkembang karena faktor manajemen relationship dengan pemasok, ditambah kondisi Indonesia yang harga bahan dasar dan operasional tidak stabil, misal bensin, minyak onderdil, biaya angkut dll. BIaya tinggi di pemasok juga diengaruhi oleh kuantitas pembelian, tentu jika pelaku UKM membeli 100 dose dengan pengusaha besar yang membeli sekaligus 10000dos untuk berbagai cabangnya, harga lebih murah kepada pengusaha besar.

9. Hambatan birokrasi

Temen saya sedang mengembangkan usaha lulur di daerah ringroad timur Yogyakarta, ketika usaha bertambah maju mencoba berdiskusi tentang strategi bisnis dengan saya karena pesanan semakin banyak tapi justru ada ketakutan, yaitu bahwa produk lulur kesehatan harus dengan izin resmi dari POM dan Depkes. Temen saya bingung karena tidak paham betul dengan birokrasi yang ada sehingga saat ini omset sengaja tidak dikembangkan sesuai pasar, karena takut diketahui oleh aparat. Birokrasi seperti ini juga mampu menghambat pelaku UKM, terutama karena ketidaktahuannya, dirasa semua perizinan benar-benar sosok yang menakutkan dna menyulitkan. Secara budaya di Indonesia memang birokrasi apartur pemerintahan terkadang dibuat rumit oleh pelaku bawahannya, agar menimbulkan peluang kolusi yang mengandung rupiah.

10. Suku Bunga tinggi

MInggu ini pemerintah menaikkan suku bunganya, walau dalam koma-koma persen yang kecil. Karena selama ini ketika suku bunga bank tinggi dibarengi dengan kenaikan BBM, tarik listrik dll, pengusaha semakin kesusahan dengan proses cicilan. Begitu juga pelaku UKM yang sedang mengajukan keredit, membayangkan bunga nya saja sudah resah dan kawatir, belum lagi harus membayangkan bunga kredit kendaraan bermotornya. Ini yang harus disikapi pemerintah bersama dengan masyarakat.

Sukses selalu UKM dan pelakunya dengan strategi bisnis yang hebat.

Follow ipan999 on Twitter

kewirausahaan

Kewirausahaan dan strategi bisnis : 7 penyebab kegagalan usaha/bisnis secara rata-rata

Kewirausahaan saat ini menjadi aspek pendukung reformasi bisnis lokal dan nasional yang skala pertumbuhannya mudah meningkat dan mudah menurun, bahkan secara praktikal boleh dikatakan bisa cepat untung dan cepat rugi.

Strategi bisnis dalam menunjang kewirausahaan sangatlah penting mengingat tidak semua wirausaha bisa dijalankan dengan konsep tradisiononal dan natural, seiring perubahan ekonomi, kondisi negara dan teknologi. Contoh perubahan itu, dahulu banyak usaha mikro di bidang cetak foto kilat 10 menit jadi, hampir di setiap lokasi baik kantor dan lembaga pendidikan ada. Terutama ketika musim pendaftaran ajaran baru. Namun apa yang terjadi dalam 2 tahun ini ketika Negara menurunkan pajak-pajak impor untuk yang sebelumnya berstatus pajak barang mewah menjadi barang konsumsi umum (Dari PPnBM mennjadi PPN, maka biaya impor barang-barang cetak mencetak untuk foto semakin murah dan berdampak menjamurnya kepemilikannya, semua berbasis digital. Sehingga pengusaha mikro Cetak Foto kilat dengan lampu petromax bangkrut karena masyarakat lebih memilih penggunaan cetak digital baik dari kamera digital yang praktis kemudian make over foto dengan komputer kemudian cetak dan print pun bisa secara mandiri dan cepat, ditinggal mandipun cetak foto 50 buah bisa selesai. Semua ini berkaitan dengan pemahaman, kuangan, prediksi dan teknologi.

Berikut ada 7 hal yang penyebab kegagalan usaha/bisnis secara umum;

1.Kurangnya Pemahaman Usaha dan tempat usaha

Memahami secara kontekstual dan strategi bukan saja bagaimana produk itu mempunyai nilai tambah dan dibuat. Namun perlunya pemahaman akan kebutuhan masyarakat akan produk tersebut, baik secara frekuensi, kuantitas, bentuk/jenis dan kualitasnya. Pemahaman usaha juga berkaitan terhadap sarana dan prasarana misal lokasi usaha, info usaha, kondisi kelengkapan usaha. Misal saya ambil contoh, seorang ibu yang pandai sekali memasak belum tentu berhasil dalam usaha rumah makan karena bisnis tidak saja tentang pemahaman proses produksi saja. Misal lagi, tempat usaha yang disewa ratusan juta belum tentu akan membawa keberhasilan usaha, jika tidak mempunyai kedekatan pasar dan kemudahan akses (akses berbasis jangkauan fisik dan teknologi). Kedekatan lokasi dengan sumber bahan baku/sumber produksi juga menjadi bagian penting karena dapat mengefisiensikan biaya transportasi dan produksi.

2. Kurangnya pengalaman dan strategi pemasaran

Kewirausahaan dalam kontek usaha masyarakat, tetap perlu ada pengalaman usaha. Kalo sekiranya pemodal dan pemilik belum pengalaman maka belilah orang untuk dijadikan staf atau patner usaha, baik secara aktif maupun konsultan. Pengalaman berhubungan dengan bagaimana menjual, kepada siapa menjual, mengikat pelanggan, menangkap reaksi pelanggan dll.

Secara umum masyarakat perilaku kewirausahaan, mampu dan giat dalam produksi, baik dalam usaha kerajinan, makanan, layanan jasa dan lain-lain namun tidak mempunyai kekuatan dan metode dan konsep pemasaran yang sistematis, ketika hari ini cukup laku maka tidak memperhitungkan kemungkinan bulan yang akan datang bahkan tahun-tahun mendatang. Saya coba pernah terlibat dalam penjauan beberapa UKM, rata-rata tidak mempunyai rencana pemasaran, bahkan rencana usaha atau bisnis plan tidak punya, sehingga rencana peningkatan usaha juga tidak bisa dijadwalkan dan dipacu untuk dicapai.

Pemasaran yang diterapkan masih tradisional dan rentan terhadap perebutan pelanggan oleh pesaing. Tidak ada usaha untuk membangun loyalitas dan fanatisme. BIsakah usaha mikro membangun fanatisme? Sangat bisa, ketika saya menambal ban kendaraan yang bocor saya memilih satu tukang tambal ban dari 3 yang ada di sekitar saya, karena memang kualitas alat pembakar yang menghasilan tambalan yang bagus dan sosoknya pun yang komunikatif, menghargai dan rela mengulang dan dikritik bila kurang sempurna hasilnya.

3. Kurangnya pemahaman dalam pengadaan dan pemeliharaan bahan baku dan sarana.

Pengadaaan bahan baku tidak serta merta sepreti logika membeli bahan baku cabe, daging dalam rumaha makan atau logika semen, besi dalam usaha bangunan, tetapi lebih kepada bagaimana bahan baku diperlakukan. Banyak pebisnis yang baru membuka usaha membeli bahan baku sebanyak mungkin namun tidak dengan pemahaman bagaimana bahan baku dipelihara, serta pemahaman frekuensi penggunaan bahan baku harian, mingguan dan permintaan masyarakat .Contoh lain lagi, pemahaman sarana, banyak pengusaha dalam bidang digital printing membeli alat jutaan bahkan ratusan juga impor, namun tidak paham bagaimana memelihara dan antisipasi hariannya secara rutin dan strategis, sehingga keseringan rusak menimbulkan ketergantungan teknisi dari luar kota dan luar negeri, membuat usaha macet ketika alat rusak. Sehingga banyak order yang di batalkan, pelanggan pun lari. Padahal ada beberapa penyedia sarana digital printing yang memberikan layanan garansi secara pasti sampai ke mendatangkan teknisinya dari China sana, walau harga lebih mahal, ini semua hasil studi kasus di pebisnis digital printing di Yogya.

4. Kurang nya kehandalan pengelolaan administrasi dan keuangan

Kebijakan dalam menentukan keputusan strategi ber wirausaha hendaknya tidak mengandalkan dari insting dan naluri saja. Namun histori dalam catatan administrasi perlu di jadikan modal dalam menentukan keputusan. Kebijakan/Keputusan berbasisis data. Begitu juga dalam hal keuangan, banyak kasus usaha yang dirintis tidak mempunyai kekuatan data keuangan yang baik, sehingga pemilik tidak paham akan pendapatan rutin bulanan, tidak bisa mengkorelasi antara pendapatan, penjualan dan penggunaan bahan baku. Sehingga kemungkinan penyalahgunaan di tingkat bawah bisa dijalankan tanpa diketahui.

5. Kurangnya kehandalan pengelolaan modal dan kendali kredit

Wirausaha-wan yang baik memahami modal tidak saja uang. Sehingga kredit yang membabi buta ke bank-bank bukan salah satu solusi tunggal, apalagi mengambil kredit maksimal dari plafon jaminannya, yang tidak diperhitungkan dari kebutuhan operasional. Pengusaha mikro banyak menjadi kan kredit sebagai expansi produksi dan pra investasi. Tidak akurasi dalam memperhitungkan kebutuhan suntikan modal dengan kemampuan bayar bulanan dan skala likuditas nya. Likuiditasnya misal apakah pelanggan anda selalu cash membayar atau menunda-nunda pembayaran. Dengan kata lain, ketika anda memgajukan kredit ke bank, tentu andapun juga harus hati-hati dalam memberikan kredit atau pending payment kepada pelanggan anda, pilah-pilah mana yang tertib dan tidak,lali tentukan sikap skala prioritasnya.

Pemodalan yang semu dan tidak terpisah dengan kepentingan/kebutuhan pribadi juga menjadi awal kegagalan usaha, penarikan dana dari perusahaan/toko terlalu sering dan cepat namun tidak memperhitungkan dengan arus pembayaran dan pendapatan perusahaan/toko/usaha.

6. Kurangnya kehandalan SDM yang berwawasan wirausaha

Wirausahawan yang sejati tidak serta merta menjadikan seluruh keluarganya adalan staf dari perusahaan/toko/usahanya. Kenapa? Karena hubungan yang terlalu cair dalam keluarga dapat menghilangkan kinerja fungsi stuktural yang seharusnya. Misal harusnya pimpinan berhak menegur proses pengelolaan pengadaaan barang yang sesuai standar, namun karena staf yang bertanggungjawab adalah adik ipar, maka segan untuk menegur, dan beranggapan bahwa nanti tentu akan berubah. SDM yang berwawasan wirausaha maka akan membentuk jiwa yang kokoh, karena beranggapan bahwa selain dia staf namun juga sosok yang yakin bahwa dengan sukses di bidangnya maka dia terlah berhasil sebagai wirausaha wan layaknya pemilik usaha, walau hanya dalam area kerjanya, seakan-akan bekerja sukses juga kepuasan pribadi dan teamwork. Sehingga staf mempunyai daya tahan terhadap masalah yang timbul, karena beranggapan bahwa masalah adalah bagian dari proses berwirausaha. Caranya, jangan jadikan staf anda seorang robot yang harus turut pada perintah namun juga diberikan tantangan untuk analisa perbaikan, dan ada reward periodik, inilah hal yang tidak dilakukan penguasana secara umum, dan salah satu kegagalan dalam skop SDM. Memasukkan nilai kewirausahaan menyatu dalam motivasi kerja bawahan bukan hal yang mudah, tetapi jika anda memberikan tantangan dan standar pencapaian per unit, maka itu salah satu bentuk pendidikannya, tinggal metode harmonisasiny antara divisi.

KEkurangan dalam menentukan kualifikasi staf dalam rekrutmen merupakan sebagian penyebab kegagalan dalam usaha peningkatan keberlangsungan usaha. Sehingga perencaaan usaha yang baik selalu menyiapkan kriteria SDM masing-masing divisi baru melakukan rekrutmen. Jangan terbalik.

7. Kekurangan pemahaman perubahan teknologi

Dalam awal tulisan ini disinggung masalah seorang pengusaha individu bidang Cetak Foto Kilat, secara logika pengusaha Cetak Kilat 10 menit tad harusnya i langsung bermigrasi ke bisnis cetak berbasis digital ketika ada perubahan teknologi cetak foto, namun karena justru banyak keterbatasan pemahaman teknologi maka pelarian usaha justru keluar dari bisang usaha sebelumnya. PEmahaman teknolgi bagi SDM tidak serta merta harus berkaitan dengan computer dan internet, namun juga berdasar kemudahan dari dampak teknologi yang ada, misal mengulek sambel dari cobek beralih dengan blender, dari penghangat nasi dengan kompor beralih ke magic jar. Sekarang kalo dalam bidang cetak mencetak, yang dahulunya dengan mesin cetak warna yang mahal sekarang cukup dengan yang portable dan print namun tetap dengan kualitas handal.

Kegagalan usaha pemahaman teknologi ini tidak semata karena pemahaman pembelian namun juga pemeliharaan, misal banyak data keuangan, data nasabah yang hilang karena virus, atau ketidakmampuan staf dalam melindungi data file konsumen sehingga ada pesaing yang bisa mengambil melalui salah satu stafnya yang hendak kena PHK atau pindah, sehingga data-data dengan mudah digunakan oleh pesaing.

Teknologi juga berkaitan dengan prediksi kehandalan perangkat yang digunakan saat ini agar tetap survive dalam 5 s.d 15 tahun mendatang. serta hendaknya SDM harus mau belajar setiap saat untuk mengikuti perkembangan teknologi.

Teknologi juga berakitan dengan keberhasilan pemasaran baik dalam mendesain grafis, pubklikasi profil dalam cd, membuat website atau blog gratis. Jangan berpikir bahwa usaha kecil pun tidak perlu website, karena beberapa waktu lalu saya mendesain sistem sebuah web untuk promosi kecil usaha jahit baju, saat ini order dari beberapa kota hasil promosi di website sudah mulai berdatangan. Yang penting unik, entah harga, hasil, pengguna dan nuansa.

Sukses selalu

Ipan Pranashakti KIP

Follow ipan999 on Twitter

Page copy protected against web site content infringement by Copyscape

Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Strategi Bisnis dan Kewirausahaan : 5 kiat jitu memotivasi karyawan atau bawahan

Memotivasi karyawan merupakan isu yang kritikal dalam rangka mempertajam strategi bisnis dan kewirausahaan, mengingat begitu penting aspek SDM dalam mensukseskan bisnis di era sekarang. Dr Gerald Graham, seorang Profesor bidang manajemen di Wichita State University telah berhasil mengadakan penelitian tentang motivasi 1500 karyawan, dan hasilnya dapat kita kembangkan untuk penguaatan strategi bisnis dan strategi pengembangan kewirausahaan, karena elemen dari penelitian itu masuk akal diterapkan di Indonesia.

Berikut kiat memotivasi karyawan, dengan 5 point kiat yang lahir dari penelitiannya, dan saya coba uraikan dengan cara pandang saya, dan silahkan diadaptasi untuk strategi bisnis dan aspek kewirausahaan di tempat anda:

1. Ucapan selamat kepada karyawan secara personal

Selama ini terlalu sering mendengar bahwa perusahaan dan institusi memberikan penghargaan dan reward dalam forum yang formal dan akbar. Namun jika anda sebagai pemilik atau manajer sudahkan anda mengucapkan secara personal, sebagai bentuk komunikasi intens, ini penting karena dengan mengucapkan secara personal maka anda membangun hubungan komunikasi timbal balik yang ideal. Timbal balik? Dimananya?

Dengan mengucapkan secara personal, maka anda membangkitkan komunikasi spiritual dan emosional antara anda dengan karyawan tersebut secara personal untuk saling menghargai.

2. Manajer menuliskan standar kinerja yang baik secara pribadi.

Anda sebagai manajer tidak mungkin menerka faktor dan penyebab keberhasilan bawahan. Sehingga tentu alangkah baiknya manajer mempunyai catatan pribadi tentang kinerja yang baik, maka ini sebagai usaha menjadi manajer yang memulai prestasi dengan keseimbangan antara standar dan penilaian kinerja secara obyektif. Nah secara organisatif anda bisa menjadikan catatan ini sebagai catatan yang tertutup untuk anda sendiri namun bisa juga bisa untuk kepentingan berkoordinasi dengan sesama jajaran dan atasan. Berawal dari catatan ini maka anda sebagai manajer akan dinilai konsisten dalam menilai bawahan, karena anda mampu menjaga stabilitas “cara menilai” dari waktu ke waktu, tidak tergantung mod dan hubungan yang khusus.

3. Perusahaan/Institusi/UKM mempromosikan dengan dasar keprestasian

Institusi bisnis tentu menginginkan adanya sebuah momentum untuk memacu karyawan lain dengan rangsangan dari kesuksesan salah satu atau beberapa karyawan lain. Nah dari sinilah ada sebuah momentum di mana prestasi menjadi tolak ukur yang obyektif, sehingga meminimalir disharmonisasi dan mispersepsi antar karyawan, karena budaya kasak kusuk jika tidak diimbangi oleh budaya obyektif dan transparansi maka dampak kasak-kusuk akan lebih mendominasi. Mempromosikan karyawan dalam hal ini adalah sebuah bentuk usaha pemacu ketauladanan dan “social reward” selain mungkin bentuk reward-reward yang lain.

4. Manajer memperkenalkan staf berprestasi kepada staf lain

Upaya untuk memberikan contoh sikap perilaku berprestasi adalah memberikan waktu dan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk mengenal tentang sosok karyawan yang berprestasi. Harapannya bahwa setiap hari setiap waktu atmosfer prestasi itu bisa ditularkan kepada yang lain setiap saat setiap waktu, karena karyawan secara umum bisa memjalin komunikasi dan diskusi dengan sang karyawan berprestasi.

5. Menciptakan even untuk merayakan kesuksesan bersama dan membangun moral

Ketika bagian marketing lebih merasa berjasa dalam kesuksesan bisnis daripada jasa unit yang lain maka ini akan menimbulkan kontroversi di dalam perusahaan, apalagi di lain pihak bagian produksidiam-diam juga merasa berjasa karena target produksi selalu tercapai walau harus dengan lembur-lembur. Dari sinilah perlunya perusahaan untuk memberikan pandangan bahwa kesuksesan ini adalah milik bersama dari keberhasilan semua pihak, sehingga dari event ini memunculkan inspirasi moral jika salah satu salah satu unit/bidang tidak sukses atau memenuh target, maka akan mempengaruhi secara teamwork. Membangun moral dalam hal ini juga membudayakan bahwa bekerja tidak lah hanya mengabdi namun juga upaya untuk bekerja sepeti layaknya bekerjsa di perusahaan diri dalam aspek membangun moral berprestasinya, jangan sampai kehilangan sikap moral untuk memacu diri prestasi, karena merasa bahwa unit yang dihuni adalah unit yang tidak penting dalam kesuksesan sebuah perusahaan.

Selamat mengkaji aspek bisnis dan kewirausahaan, silahkan pilah yang cocok dan tidak bagi anda

kewirausahaan

Kewirausahaan dan motivasi diri: Sukses mengenali potensi diri berdasar kepribadian

Mampu memotivasi diri yang baik menuju sukses dalam bisnis, kewirausahaan dan kerja merupakan impian banyak orang. Namun semua usaha apapun ketika berangkat dari ketidak tahuan, maka nilai efektifitas menuju terwujudnya sebuah kesuksesan sangat kecil. Peluang sukses akan rendah.

Hal ini berbeda jika setidaknya kita mampu mengenal potensi diri kita sejak awal, sehingga banyak terjadi dan kita dengar, seseorang dengan usaha yang minimalis dan sederhana namun begitu cepat menjadi sukses dalam bisnisnya, kerjanya, wirausaha nya.

Mengenali diri merupakan modal dan kekuatan, terutama kekuatan untuk membangun kekuatan berikutnya menuju sukses menangkap peluang bisnis, peluang kerja, peluang sukses, peluang peningkatan reputasi.

Secara umum dan singkat tipe kepribadian manusia menurut Psikolog dari Amerika yang terkenal dengan JL Holland dapat dibedakan dengan 6 macam:

Tipe Kepribadian Konvensional
Ciri ciri dari kepribadian konvensional adalah :
Bersikat hati-hati, mengikuti arus , metodis, efisien, cermat, tidak fleksibel , pemalu, tidak mau menonjolkan diri, patuh, teratur , tekun, praktis, cermat, sopan, tidak imajinatif.

Pekerjaan yang cocok untuk tipe konvensional adalah : resepsionis, sekretaris, klerek, operator komputer dan akuntan.

Tipe Kepribadian Sosial
Ciri-ciri kepribadian konvensional adalah: menyukai orang, menikmati pergaulan, ramah, dermawan, suka menolong, baik hati, mudah berempati, persuasif, sabar, suka bekerja sama, bertanggungjawab bijaksana, hangat
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: Guru, ibu rumah tangga, konsultan manajemen

Tipe Kepribadian Investigative
Ciri-ciri Kepribadian investigative adalah rasional, analitis, kompleks, selalu ingin tahu, teliti, senang menyendiri, instrospektif, pemalu, penuh kehati-hatian, tidak terburu-buru, tidak terbawa emosi, tidak terlalu disukai orang.
Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini: ilmuwan, dokter, penerjemah, surveyor, peneliti, dosen

Tipe Kepribadian Artisitik
Ciri-ciri Tipe Kepribadian artisitik adalah tidak rapi, emosional, impulsive, tiakpraktis, mandiri, instrospektif, imajinatif, orisional, tidak senang, mengikuti arus, intuitif, peka, terbuka, disukai banyak orang.

Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini adalah: penulis, musisi, jurnalis, seniman, disainer, actor, kritikus seni.

Tipe Kepribadian Realistis
Ciri-ciri kepribadian realistis adalah tidak suka omong kosong, tidak suka mengumbar janji atau kata-kata , keras kepala, materialistis, praktis, menjauhi diri dari pergaulan social, sedikit bergaul, bersikap wajar tidak dibuat-buat, berterus terang, cenderung mengikuti arus, fleksibel, tekun dan cermat.

Pekerjaan yang cocok untuk tipe ini antara lain : sopir, pilot, mekanik, juru masak, petani.

Tipe Kepribadian Pengusaha
Ciri-ciri tipe kepribadian pengusaha adalah gigih, ambisius, menyenangkan, mendominasi, menyukai petualangan, suka coba-coba, terkadang bertindak berlebihan, suka berbicara, penuh rasa percaya diri, sangat optimis, siap mencoba apapun
Pekerjaan yang cocok untuk kepribadian ini adalah : penjual, eksekutif, manajer, wiraswasta

Kenalilah diri anda untuk membangun kekuatan menuju kekuatan sukses berikutnya
.
Salam sukses selalu. Ipan Pranashakti KIP

Rabu, 20 Januari 2010

kesenian sunda

Nuansa Islam dalam Kesenian Sunda

Oleh GANJAR KURNIA

MENURUT Ayatrohaedi (1986), masuknya Islam ke tanah Sunda diperkirakan berlangsung pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi. Besar kemungkinan bahwa tokoh Prabu Siliwangi tersebut adalah Prabu Niskala Wastukancana anak Prabu Maharaja (memerintah 1350-1370) yang berkuasa cukup lama yaitu dari tahun 1371-1475.

Selanjutnya, kata Ayatrohaedi (1995), sejak saat itu, terlebih-lebih sejak Sunan Gunung Djati menguasai Banten (1525) dan Kalapa (1527), boleh dikatakan bahwa masyarakat di daerah pusat kekuasaan sudah bercirikan keislaman. Sedangkan masyarakat pedalaman yang jauh dari pusat kekuasaan masih tetap mempertahankan tradisi dan kepercayaan mereka yang lama.

Karena pusat-pusat kekuasaan sudah sepenuhnya bercorak Islam, sementara khazanah-khazanah lama tersimpan di kabuyutan-kabuyutan terpencil, sejak abad ke-19 jika orang berbicara mengenai masyarakat Sunda, maka salah satu ciri khasnya adalah Islam (Ayatrohaedi, 1988).

Di dalam pandangan Saini KM (1995), bisa diterimanya Islam dengan baik di tatar Sunda karena di antara keduanya, yaitu Islam dan Sunda mempunyai persamaan paradigmatik yang bercirikan Platonik. Islam memandang dan memahami dunia sebagai ungkapan azas-azas mutlak dan terekam dalam wahyu Allah. Sedangkan kebudayaan Sunda lama meletakkan nilai-nilai mutlak yang kemudian diwujudkan dalam adat beserta berbagai upacaranya.

Melihat rentang waktu yang lama (sampai saat ini kurang lebih sudah 630 tahun), dan di antara keduanya banyak persamaan, sungguh wajar apabila Islam sudah berurat-berakar di dalam masyarakat Sunda termasuk memengaruhi kegiatan berkeseniannya. Kesadaran “manunggalnya” Islam dengan Sunda pernah mencuat pada Musyawarah Masyarakat II di Bandung pada tahun 1967. Endang Saefudin Anshari, yang bukan orang Sunda pituin, menyatakan tesisnya tentang Sunda-Islam dan Islam-Sunda. Terlepas dari perdebatan yang terjadi (bahkan sampai sekarang), kenyataan menunjukkan bahwa sampai saat ini, sebagian besar orang Sunda memeluk agama Islam, sehingga sedikit banyak Islam telah menjadi salah satu ciri jati dirinya.

Kesenian Sunda

AKULTURASI Islam dengan Sunda dapat terlihat dari beberapa jenis kesenian yang ada di tatar Sunda. Selain sebagai hasil dari interaksi, akulturasi ini terjadi karena pada awalnya dan bahkan hingga saat ini, kesenian seringkali digunakan sebagai sarana penyebaran syiar Islam. Strategi seperti ini terutama dilakukan oleh para wali pada awal-awal penyebaran Islam di Pulau Jawa. Pengaruh Islam terhadap kesenian Sunda ini di antaranya dapat dilihat dari aspek tulis-menulis, cerita, seni arsitektur, seni musik, seni pertunjukan, sastra, seni suara, dsb.

Dari aspek tulis-menulis, di luar aksara Sunda (kaganga), huruf Jawa (hanacaraka), huruf latin, di tatar Sunda ditemukan pula tulisan beraksara pegon (huruf Arab gundul). Tulisan-tulisan yang beraksara Pegon ini di antaranya dapat terlihat pada wawacan, surat-menyurat, tafsir, silsilah, dsb. Berkaitan dengan kegiatan tulis-menulis ini (termasuk gambar), ditemukan pula beberapa mushaf Alquran yang mempunyai corak khas Sunda, bahkan sekarang ini lebih dikembangkan lagi menjadi Alquran Mushaf Sundawi. Selain daripada itu ada pula seni menulis indah yang biasa disebut “khot” atau kaligrafi yang di antaranya dapat terlihat di masjid-masjid atau lukisan kaca.

Untuk bidang sastra, beberapa wawacan di antaranya bercerita tentang hal-hal yang berkaitan dengan Islam. Sebagai contoh, Wawacan Carios Para Nabi, Wawacan Sajarah Ambiya, Wawacan Kean Santang, Wawacan Syeh Abdul Kodir Jaelani, dsb. Bentuk-bentuk karya sastra lain yang terkait dengan “Islam” dapat dilihat pula pada hasil karya Haji Hasan Mustofa. Untuk yang lebih mutakhir di antaranya, “Pahlawan ti Pasantren” (Ki Umbara dan SA Hikmat), “Jiad Ajengan” (Usep Romli HM), “Dongeng Enteng ti Pasantren” (RAF), dsb.

Selain itu, sudah sejak awal ada upaya-upaya untuk membuat tafsir atau terjemahan Alquran ke dalam bahasa Sunda. Upaya yang paling mutakhir adalah apa yang dilakukan oleh Drs. Hidayat Suryalaga dengan membuat terjemahan Alquran dalam bentuk dangding yang disebut Nur Hidayahan. Sekarang ini, terjemahan Nur Hidayahan sudah biasa “dihaleuangkeun” di dalam tembang Cianjuran.

Apabila di dalam Islam dikenal seni membaca Alquran (qiro’ah) di tatar Sunda ada beberapa lagu-lagu Islami yang dikumandangkan dengan mengandalkan keindahan suara pula. Contohnya dapat terlihat pada beluk, seni terbang, dan juga Cigawiran/Pagerageungan.

Seni lain yang mengaitkan sastra dan lagu di antaranya adalah lagu-lagu “pupujian” atau biasa juga disebut “nadhom”. Salah satu “nadhom” yang cukup terkenal adalah “Anak Adam”. Cuplikannya, “Anak Adam urang di dunya ngumbara//Umur urang di dunya teh moal lila//Anak Adam umur urang teh ngurangan//Saban poe saban peuting di kurangan.”

Untuk seni musik selama ini ada kesan bahwa musik yang “islami” itu hanyalah yang menggunakan “genjring” dengan menyanyikan lagu-lagu berbahasa arab (tagoni) atau lagu-lagu bernapaskan Islam. Di luar itu sebenarnya banyak seni musik lain yang juga bernuansa Islam, dengan salah satu cirinya adalah mengiringi lagu-lagu yang menggunakan bahasa Arab sebagai pujian (salawat) kepada Nabi Muhammad saw. Beberapa jenis kesenian yang menggunakan lagu-lagu salawat Nabi adalah badeng di Ciamis, benjang yang menggunakan lagu-lagu dari rudat, seperti asrokol, badatmala, serta rudat sendiri (seni bela diri di mana setiap gerakannya diiringi dengan lagu-lagu salawat).

Untuk seni pertunjukan yang berbentuk helaran, di antaranya adalah seni burokan di Cirebon. Kesenian bentuk badawang ini, konon diilhami oleh burok yang di gunakan Nabi Muhammad ketika Mikraj ke Sidratul Muntaha.

Beberapa pertunjukan kesenian yang bernuansa islami tersebut di antaranya dipergelarkan pada saat kejadian vital, terutama pada saat kelahiran. Empat puluh hari setelah seorang anak lahir, selain dilakukan marhaba dengan membaca (baca: melagukan) barzanzi, ada pula yang nanggap beluk dengan lakon wawacan Nabi Paras. Pembacaan wawacan dengan cara dilagukan ini, di beberapa tempat dilakukan pula pada saat acara muludan.

Adaptasi budaya

ADAPTASI orang Sunda terhadap Islam di dalam kesenian ini, terlihat pula dari adanya upaya-upaya untuk memberikan nuansa Sunda kepada Islam itu sendiri. Untuk bangunan mesjid misalnya, di tatar Sunda pada awalnya banyak yang tidak mengikuti gaya arsitektur mesjid yang umum (gaya Timur Tengah) seperti dalam bentuk kubah (momolo), pintu masuk, mihrab, dsb. Di tatar Sunda sendiri banyak bentuk masjid yang khas sesuai dengan gaya arsitektur setempat. Di antaranya bentuk bangunan Masjid Agung Bandung zaman dulu -yang terkenal dengan “bale nyungcung”-nya.

Untuk bidang tarik suara, upaya untuk membumikan Islam di tatar Sunda dapat terdengar dari irama lagu surat Alikhlas pada acara tahlilan atau ketika melafazkan “wa’fu anna waghfirlana warhamna”-juga pada tahlilan. Kedua irama lagu tersebut, jelas-jelas tidak termasuk ke dalam qiroah sab’ah dan tidak ditemukan di daerah-daerah lain. Hal yang sama dapat terdengar pula pada irama lagu takbiran (walilat) atau irama azan yang bernuansa beluk.

Kebalikan dari itu, ada pula upa­ya-upaya untuk “mengislamkan” berbagai kesenian Sunda. Untuk tembang Cianjuran, di antaranya ada yang melakukan perubahan rumpaka dari “Pun ampun ka Sang Rumuhun//Ka Batara nu ngayuga//Ka Batari nu ngajagi” menjadi “Pun ampun ka nu Yang Agung//Ka Pangeran (Ka Allah) anu Ngayuga//Ka Gusti anu ngajagi (Ka Gusti Robbul Idzati).”

Pada ngarajah atau sawer, nuansa Islam terdengar di antaranya dengan diucapkannya “Astaghfirullohal ‘adzim” pada bubuka sawer dan “Amin Ya Robbal Alamin mugi Gusti nangtayungan” pada akhir lagu (rajah dan sawer).

Ngadulag juga bisa disebut sebagai proses pembumian Islam di tatar Sunda dan di Indonesia pada umumnya, karena di daerah asalnya Islam, tidak ditemukan ditemukan bedug dan kohkol.

Khotimah

APA yang dikemukakan di atas, bisa jadi hanyalah sebagian kecil saja dari berbagai kesenian Sunda yang bernuansa Islam. Sudah barang tentu masih banyak lagi, seperti misalnya “seni” main bola api yang ada di pesantren-pesantren, jangjawokan, dsb. Sebagai kekayaan budaya, jenis-jenis kesenian tersebut idealnya dapat terus dipertahankan atau minimal bisa diinventarisasi. Hanya saja, agar tidak memunculkan kesalahfahaman interpretasi yang bisa menjurus kepada stigmatisasi (misalnya bidah atau bahkan musyrik), perlu kiranya dibuat kesepakatan di dalam pemilahan, mana yang masuk ke dalam ranah kesenian dan mana yang masuk ke ranah ritual keagamaan. Wallahu’alam.***

Sumber: Pikiran Rakyat, Sabtu, 23 Oktober 2004.

Selasa, 19 Januari 2010

kesehatan

kesehatanMandi, Bikin Segar dan Sehat!

Menurut penelitian terbaru mandi ternyata tidak hanya baik untuk membersihkan tubuh dari kotoran dan menjauhkan stress, tapi mandi juga memiliki peranan penting meningkatkan sistem kekebalan, membantu kulit terhindar dari penyakit seperti eksema dan bahkan menyembuhkan masalah medis serius.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan penderita diabetes yang menghabiskan hanya setengah jam berendam dalam bak air hangat dapat menurunkan tingkat gula darah sekitar 13 persen.

Penelitian terpisah di Jepang menunjukkan 10 menit berendam dalam air hangat dapat memperbaiki kesehatan jantung baik pria maupun wanita, membantu mereka menjalani test olahraga lebih baik dan mengurangi rasa sakit.

Apa manfaat mandi dan berapa lama anda sebaiknya mandi? Berikut beberapa petunjuk mandi asyik dan menyehatkan:

Mengeluarkan racun

Mandi air hangat sekitar 32-35 derajat Celsius membuka pori-pori yang dapat membantu mengeluarkan toksin. Mandi air hangat juga dapat membantu menurunkan tingkat gula darah, menyembuhkan sakit otot dan membantu menjaga usus besar bekerja dengan baik. Waktu yang dianjurkan selama 10-20 menit. 

Stress

Jika anda benar-benar mengalami stress, mandi air dingin akan menjadi jawaban yang tepat. Temperatur yang dianjurkan sekitar 12-18 derajat Celsius. Mandi air dingin sangat baik meredakan ketegangan, sebaliknya dari air hangat karena mandi air dingin dapat mempersempit darah dan meningkatkan tingkat gula darah.

Eksema

Penyakit kulit tertentu seperti eksema, ruam atau gatal-gatal dengan menambahkan baking soda (sodium bicarbonate) ke dalam bak mandi dapat membuat perbedaan besar. Sodium bicarbonate bertindak sebagai antiseptik. Isi air dengan air hangat kuku, tambahkan kira-kira satu pound baking soda dan aduk sampai rata. Dianjurkan berendam selama 10-20 menit. 

Infeksi

Infeksi yeast seperti sariawan dapat dibantu dengan menambahkan tiga atau empat cuka dari sari buah apel ke dalam bak mandi. Ini juga baik untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh karena cuka dapat menyeimbangkan kembali asam. Tambahkan pada air hangat dan berendam selama 15-20 menit.

Flu dan Sakit Kepala

Merendam kaki dalam air hangat dapat membantu menyembuhkan flu dan sakit kepala dan juga menyegarkan kembali kaki yang lelah. Masukan air hangat secukupnya dalam bak sampai menutupi kaki dan pergelangan kaki tambahkan beberapa tetes minyak seperti lavender, peppermint atau lemon. Setelah selesai basuh dengan air dingin. Lakukan selama 10-20 menit.

Insomnia

Merendam kaki dalam air dingin sangat baik bagi anda yang memiliki masalah insomnia atau mereka yang memiliki masalah tidur. Masukan kaki sampai kaki merasa dingin. Pengobatan ini juga berguna bagi kaki lelah, pendarahan hidung, flu dan sembelit.

Sirkulasi

Cobalah merendam kaki secara bergantian antara air hangat dan air dingin jika anda mengalami masalah sirkulasi. Mulai dengan merendam kaki selama satu atau dua menit dalam air hangat, kemudian 30 menit dalam air dingin. Cobalah lakukan selama 15 menit kemudian diselesaikan dengan air dingin. (mydoc/rit)