Jumat, 22 Januari 2010

kewirausahaan

Kewirausahaan : inspirasi kewirausahaan, kewirausahaan dari sisi definisi kemunculan dan ide

Kewirausahaan dalam konteks lingkungan dan sumber pertumbuhan tidak saja lahir dari masyarakat ekonomi menengah, bahkan dalam perusahaan yang besar pun, kewirausahaan tetap dipacu untuk tumbuh. Perusahaan ditengah badai krisis saat ini pun tidak melupakan unsur-unsur kewirausahaan sebagai bentuk pemacu peningkatan layanan dan produktifitas.
Beberapa hal yang mendorong dalam kewirausahaan antara lain:

Kewirausahaan Korporat

Perusahaan baik skala besar maupun yang kecil tentu ingin mengembangakan bentuk layanan dan jasanya, untuk mendorong hal tersebut maka perlu inovasi dalam mewujudkan hal tersebut. Berawal dari situlah perusahaan besar atau kecil menerapkan unsur-unsur kewirausahaan dibeberapa pelaku divisinya untuk lebih mendekatkan kepada suara, kebutuhan, permintaan konsumen. Dalam hal ini kewirausahaan ini memiliki arti kemampuan perusahaan untuk mengembangkan barang atau jasa baru dan mengelola proses inovasi

Penemuan

Beberapa waktu lalu ditemukan beberapa perangkat dalam pengolahan hasil pertanian, mulai dari penggiling gabah pake mesin, kompor berbasis kompos. Penemuan ini merupakan unsur kewirausahaan dalam arti menciptakan produk yang bisa dikomersialkan dari hasil penemuan.

Inovasi

Di Yogyakarta dan di Bali pernah terdapat industri kaos yang unik yaitu Dagadu dan Jogger. Jogger lebih dahulu lahir, dengan konsep-konsep uniknya yang lucu, konyol dan gokil. Namun inovasi dalam hal ini bukan pada unsur proses produksinya tetapi lebih kepada value dari kaos, yang sekedar pelindung tubuh dan fashion menjadi hiburan dan humor. Jogger dengan permainan kata-kata umum, kalau Dagadu menumbuhkan kata-kata yang empirikal , tradisional dan Jawani (unsur budaya jawa). Kewirausahaan dari inovasi kaos menjadi bernilai seperti Dagadu dan Jogger adalah perwujudan dari nilai kewirausahaan dalam arti menciptakan atau mengembangkan produk atau proses ide baru.

Meniru/Imitasi
Negara Korea terkenal dengan meniru produk jepang pada awalnya baik oleh industri kecil atau industri tangan di korea, namun sekarang inovasi telah tumbuh dari konsep meniru untuk menghasilkan yang lebih baik dan berbeda. Begitu juga industri logam di Kota Tegal dan Klaten yang meniru produk logam plastic dll tumbuh dengan pesat. Di Klaten bahkan industri rumahan mampu meniru produk aluminium dari luar, misa untuk kepentingan otomotif, alat rumah tangga dan pabrik, bahkan saya pernah mengantar teman untuk memesan tiruan alat pelindung aluminium lampu buatan Taiwan yang sudah tidak diproduksi lagi, dan berhasil ditiru dengan baik bahkan namun harga lebih murah 80%, bedanya hanya satu tanpa merek, untuk tidak melanggar hak cipta. Atau mungkin pernah melihat kerajinan tangan Gerabah di Kasongan? Sekarang sudah ditiru dan diproduksi di daerah Jawa barat. Kewirausahaan peniruan ini, kewirausahaan dalam arti Adopsi penemuan oleh sejumlah perusahaan sejenis

Ipan Pranashakti KIP

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

Kamis, 21 Januari 2010

kewirausahaan

Kewirausahaan dan Strategi Bisnis : Arti penting sebuah logo merek usaha

Sejauh mana korelasi strategi bisnis, strategi marketing dengan ekuitas merek yang dibangun dari ciri sebuah logo? Betapa hebatnya strategi bisnis Garuda Airways dimata saya sewaktu saya masih SMP, karena orangtua saya pernah bilang Logo itu senilai 1 milyar di tahun 80-90-an.Dalam hati saya, seberapa hebat sebuah logo?

Logo perusahaan atau produk merupakan salah satu kebijakan manajemen, juga representasi dari strategi bisnis yang mempunyai kaitan dengan bagaimana dapat menimbulkan ciri dan persepsi kepada masyarakat dalam sebuah simbol yang komunikatif, sehingga terjadi koneksi antara visualisasi/penglihatan pelanggan dengan benak pelanggan. Logo mampu menciptakan daya komunikasi walau hanya berukuran beberapa sentimeter saja.
Di tahun 80-an saya begitu bangga dengan Celana Jin saya yang warna biru. Bangga bukan karena warna dan style yang menawan, namun karena celana jin saya dibelakangnya ada tempelan logo merek “TIRA”. Strategi bisnis dan strategi marketing yang dibangun dengan pencitraan logo yang begitu besar di setiap produk celananya cukup membuat saya percaya diri, saat kemana-mana dengan merek itu. Maklum seumuran itu.

Setelah 2 tahun saya baru tahu ternyata celana merek TIRA yang saya pakai adalah tiruan yang 99% benar-benar mirip, dan dibuat oelh sekelompok wirausaha wan dari Tangerang. PErtanyaannya, apakah celana jin langsung saya buang?? Tidak saya tetap memakainya dengan bangga, walaupun dibuat bukan dari pabrikan namun dari wirausaha wan kecil, namun merek yang melekat dibelakang masih tetap melekat. dan 99% mirip.

Bisnis di era sekarang berkembang dengan banyaknya waralaba. Secara umum tidak semua pe waralaba itu mempunyai pengalaman bisnis dan marketing yang bagus, mungin hanya mempunyai pengalaman wirausaha yang terbatas. Bahkan mungkin strategi bisnisnya pun tidak terencana. Namun masyarakat begitu mengidamkan bisnis berbasis waralaba, lalu apa sebenernnya yang dicari???? Salahsatu jawabnya adalah, bahwa dengan waralaba maka kita sebenernya beli Logo. Namun yang kita beli adalah logo yang telah mampu masuk ke benak pelanggan secara luas. Apakah ada garansi jika beli ayam goreng dari merek pewaralaba nasional yang berada di Jakarta dengan di Yogya bisa sama 100%??? Tidak, karena kondisi air, minyak goreng, tepung dan timing menggoreng yang berbeda. Namun apakah perbedaan dipermasalahkan secara hebat oleh pembeli?? Jawabnya tidak, karena ayam goreng itu berlogo tertentu, dan sudah berkesan. Soal rasa mungkin nomor 2, walau jangka panjang mungkin akan berubah.

Kelurga pernah saya tes dengan menukar isi sebuah produk ayam goreng produk waralaba internasional seharga 21ribu dengan yang seharga 8 ribu dari wirausaha wan biasa. Dos tetap yang ayam goreng mahal, namun isi sya ganti denga ayam yang 8 ribu milik wirausaha wan yg tetangga saya. Setelah makan, saya coba tanya apakah enak?. Jawabnya iya. Kemudian, baru esok paginya keluarga saya kasih info bahwa ayam itu ditukar. Apa jawab keluarga?? Ah masak, enaknya sama kok sambil tidak percaya.

Saya hanya terdiam, celana jin saya yang palsupun tidak mempengaruhi, apalagi ayam goreng pinggir jalan pun tidak masalah, yang penting logo yang melekat itu mampu mencitrakan nilai-nilai tertentu.

Logo atau merek sudah saatnya menjadi bagian dari strategi bisnis dan unsur-unsur wirausaha anda, sehingga seirama antara membangun kerajaan bisnis atau wirausaha anda dengan membangun persepsi pelanggan terhadap merek. Setidaknya kita tahu kalau bicara soal Kartu Perdana XL maka yang terbayang adalah huruf XL warna Hijau Putih background biru seperti dalam banyak iklan2 di TV dan Baleho.

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Strategi Bisnis dan Strategi Marketing : Fokus kepada pelanggan, sebuah misi terbaik untuk sukses bisnis

Oleh Ipan Pranashakti (www.ipan.web.id)

Strategi bisnis yang futuristik selalu mengedepankan posisi pelanggan sebagai dimensi yang lebih tinggi dan berkuasa. Dan marilah kita coba urai beberapa unsur tersebut

Layanan terbaik

Layanan terbaik bukan lahir dari rumusan rapat para manajer dan direktur dari sebuah perusahaan. Layanan terbaik juga bukan rumusan strategi bisnis yang sudah direncanakan poada 10 tahun yang lalu sejak awal berdirinnya perusahaan. Namun Layanan terbaik adalah sejauh mana anda memahami keinginan pelanggan kemaren, saat ini dan prediksi yang akan dating. Karena di era teknologi informasi ini peluang berubahnya persepsi pelanggan bisa secepat kilat berbalik arah karena :

  • Pesaing yang lebih jeli mengambil hati pelanggan anda
  • Kemunduruan layanan pihak internal perusahaan
  • Harga yang lebih menarik dari pasar umum
  • Tawaran sistem pembayaran yang lebih fleksibel

Layanan yang baik adalah layanan yang paling sesuai dengan keinginan pelanggan terutama secara prioritas adalah pelanggan secara kebanyakan atau pelanggan yang masuk kategori utama/VIP. Saya yakin anda para pebisnis tidak membedakan pelanggan-pelanggan anda dengan baik untuk mewujudkan bentuk layanan yang lebih ekslusif untuk pelanggan terbaik.

Mengoptimalkan SDM yang unggul

SDM merupakan alat dalam perwujudan strategi bisnis, namun jangan lupa bahwa SDM anda juga pelanggan internal yang secara hirarki bisa lebih mudah diatur dan diarahkan dengan kekuatan internal, beda dengan palanggan eksternal yang mudah diarahkan oleh kecenderungan pasar.

SDM yang unggul bahwa SDM tersebut sadar betul akan tuntutan dari perusahaan dan pelanggan saat ini, yang secara umum antara lain:

  • SDM memahami keputusan manajemen adalah keputusan bersama
  • SDM memahami Visi Misi perusahaan dengan baik dan paham mewujudkannya
  • SDM menguasai area kerja dan tuntutan kompetensi area kerja
  • SDM mampu mengevaluasi kelemahan dan kelebihan secara periodik baik indikator perorangan dan teamwork
  • SDM mampu meningkatkan skill dan kompetensi diri sesuai dengan tuntutan persaingan dari pasar, seiring dengan perubahan tuntutan pelanggan.

SDM yang unggul merupakan media bisnis secara internal, termasuk merupakan media promosi yang persuasif. Namun memperlakukan SDM tidak harus secara nyata memillah-milaj di depan umum atas klasifikasi gradenya. Cukup apda level yang strategis, karena unsur SDM yang unggul paham bahwa sesama staf merupakan pesaing, pesaing yang kolaboratif.

Pemanfaatan Teknologi yang Kompetitif

Strategi bisnis yang paham akan perubahan tentu selalu mengaitkan dengan unsur perubahan yang paling dimensif, yaitu teknologi. Kemampuan menyerap informasi dari perkembangan teknologi baik unsur perangkat keras maupun perangkat lunak merupakan wujud dari kepekaan akan nilai-nilai persaingan bisnis dan wujud strategi bisnis. Misal ketika pergeseran dari mesin fotokopi yang selalu besar dan berat dengan listrik yang besar beralih bahwa mesin fotokopi bisa menyatu dengan print dan fax, atau mesin foto kopi portabel yang irit. Sehingga efisiensi anggaran dan efisiensi waktu dapat mewujudkan kepuasan pelanggan dari faktor harga yang terjangkau dan layanan yang cepat pula, ini adalah wujud strategi bisnis yang baik. Contoh dahulu ketika belanja ke supermarket, sang kasir harus entri kode produk satu2, sekarang cukup dengan barcode, layanan lebih cepat dan akurat. Pelanggan lebih puas. Atau dahulu pelanggan harus order dengan Fax, sekarang bisa dengan email atau sms, syukur2 dengan sistem informasi dengan web, misal pemesanan tiket kereta dan pesawat.

Membangun kemitraan

Sehebat apapun strategi bisnis dan sebesar apapun perusahaan harus tetap membangun hubungan kemitraan baik dengan supplyer, relasi dan pesaing, kenapa? Yang paling bahaya dalam unsur produksi bukan faktor produk pesaing namun bagaimana mitra pemasok dapat mendukunng percepatan dan kinerja bidang produksi.Misal ditengah mendapatkan order yang sangat banyak, sang pemasok bahan baku mengalihkan ke perusahaan lain. Siapa yang rugi??? Membangun kemitraan juga dapat dijalin dengan pesaing, contoh adalah adanya ATM bersama antar bank. Siapa yang untung?Pelanggan bank dan mediator sangat diuntungkan. Kemitraan dengan pesaing,pelanggan dan mediator.

Sukses selalu dengan bisnis dan strategi bisnis anda.

Download Materi Strategi Bisnis dan Stategi Marketing ini.

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Kewirausahaan dan Strategi Marketing : 5 Cara Memasarkan usaha baru secara ringan tanpa konsep yang rumit

Ketika mengantar keluarga belanja di daerah Jl. Solo Yogya, saya bertemu dengan Mas Ridho, desainer web pemula yang ingin mengembangkan usaha dan bisnis baru dengan konsep bisnis dan konsep marketing yang tidak rumit. Saya juga sampaikan Perusahaan besar dengan segudang strategi marketing yang hebat sudah biasa, namun seorang Ridlo bagaimana bisa mempunyai perusahaan besar jika yang kecil ini tidak diawali dengan sesuatu yang ringan.

Memulai konsep memasarkan web tidak bisa selayaknya memasarkan alat elektronik, tupperware atau baju. Kenapa? Karena yang dijual tidak langsung bisa disodorkan dan bisa dipakai, namun lebih membutuhkan unsur pembuktian dan unsur gambaran pengalaman. Untuk bisa dipakai pun perlu proses pendekatan kepada selera dan gambaran histori pelanggan.

Aturan main awalan pengusaha baru

Strategi bisnis dan strategi marketing bisa dipelajari secara perlahan dari pengalaman usaha dan orang lain atau berdasar dari pengalaman diri sendiri, namun untuk mengandalkan pengalaman diri sendiri perlu pengorbanan waktu dan karya.

Untuk itu aturan main nya adalah

  1. Pertegas keberadaaan usaha anda dengan layanan atau produk yang anda secara jelas dan detil dari sisi positif dan resiko.
  2. Pastikan yang anda tawari adalah orang yang secara umum akan tertarik dengan layanan dan produk anda, karena tidak semua pebisnis pemula kuat dengan penolakan atas sebuah penawaran, sehingga motivasi bisa hilang atau timbul tenggelam.
  3. Posisikan anda sebagai pelayan yang baik, bukan pengusaha besar, sekali lagi ini baru awal usaha anda, dan anda belum memiliki banyak konsep dan banyak pengalaman
  4. Pastikan ada layanan garansi layanan yang melindungi keduanya.
  5. Komisi penting tapi itu bukan segalanya jika layanan atau produk anda berlawanan dengan hal yang diiinginkan pelanggan

Strategi bisnis dan stategi layanan pengusaha pemula memang masih sekedar uji coba, terkadang masih bersifat:

  1. Mengandalkan harga yang murah, diskon yang besar, dan melupakan faktor kesesuain produk dan layanan dengan sosok yang sedang ditawari.
  2. Nilai-nilai kewirausahaan belum menjadi bagian dari proses, sekedar ilmu buku
  3. Yang ada adalah keinginan mendapatkan keuntungan dengan cepat.
  4. Hanya fokus pada produk tetapi lupa pada bagaiman produk itu dibuat/dikemas/dijaminkan.
  5. Pancinglah sosok didepan anda bertanya, jangan anda terus yang mencecar dengan retorik.

Semua ini masih dalam dataran ringan dan tanpa konsep, tulisan selanjutnya akan membahas secara strategis 8 Cara memulai usaha baru dengan konsep yang jelas.

Download Materi kewirausahaan memulai usaha baru strategi marketing

Follow ipan999 on Twitter

kewirausahaan

Strategi Bisnis dan Kewirausahaan : Sukses Bisnis dengan menguatkan “Nilai” Layanan dengan 3 cara

Oleh Ipan Pranashakti KIP

Secara umum dalam pengembangan usaha, bisnis baik skala besar maupun kecil, komponen dalam proses membangun kepuasan pelanggan menjadi tujuan utama walau tidak semua elemen strategi bisnis dan strategi marketing yang dibentuk mengaju ke arah sana. Perkembangan yang ada saat ini ketika semua berlomba dan merasa bisa mendirikan dan memajukan usaha maka nuansa kompetisi sebenernya sudah terbangun baik secara personal, sektoral dan kelompok usaha. Artinya bahwa dalam persaingan lokal dan sektoral yang melibatkan unsur persaingan kecil misal pedagang pasar yang saling berdekatan maka haruslah dibangun sebuah wacana bahwa setiap layanan haruslah berkesan bagi pelanggan.

Kenapa harus berkesan bagi pelanggan? Karena strategi bisnis yang baik maka setiap komunikasi dan hubungan yang terjalin antara perusahaan/pengusaha dengan pelanggan harus sanggup memberikan dampak kesan yang dalam dan jangka panjang, misal ketika saya parkir kendaraan di sebuah bank di daerah saya kelompok tukang parkir selalu menyajikan layanan terbaik untuk pengguna parkir? Sejauh mana layanan itu? Ketika kita akan memasuki arena parkir dan menyeberang maka arus kendaraan yang menutup akan diurai dengan cepat dan kompak dari tim parkir yang ada, sekitar 4 orang. Begitu juga ketika akan meninggalkan maka kendaraan kita akan dijamin mundur, posisi dan keluar dari arena parkir dengan penuh perhatian, tidak cuek dan bengong saja, kemudian sentuhan yang dilontarkan tukang parkir itu adalah mengucapkan; “Selamat jalan Bos, hati2″.

Hampir di beberapa sudut kota, coba saya perhatikan tidak ada yang sekompak, seramah dan sesigap ini, karena secara umum tukang parkir terkesan masih duit oriented, alias yang penting duit parkirnya. Namun beda dengan tukang parkir bank ini, karena siang malam menyajikan layanan yang hebat, termasuk ketika parkir motor anda membayar Rp. 1000, maka tetap akan dikembalikan Rp. 500, tidak seperti yang lain seakan2 tidak ada kembalian. Bahkan membayar dengan Rp,. 50.000,- kembalian selalu ada. Apakah memang merka menggunakan stretegi usaha parkir profesional namun diterapkan di retail.

Saya terkesan dan selalu aman, nyaman, yakin jika parkir di arena ini. Sehingga istri saya pun selalu memilih menggunakan satu Kartu ATM dari bank ini daripada 3 ATM lain yang saya sediakan, alasannya karena kalau di ATM ini maka bayar biaya parkir bonus menyeberangkan kendaraan dan anak secara nyaman dan jaminan aman. Wow .

Dalam strategi bisnis dan kewirausahaan ada 3 usaha dalam rangka menguatkan nilai layanan,

Memperbaiki Nilai

Memperbaiki Nilai merupakan langkah di mana terkadang pelanggan dan budaya lingkungan terjadi perubahan, sehingga nilai yang kita sajikan beberapa waktu lalu perlu disesuaikan/diperbaiki, hal ini bertujuan untuk meningkatkan satu keistimewaan nilai yang lebih baik dari pesaing. Membangun kesan dan keistimewaan, karena ada dorongan faktor eksternal atau internal yang bergeser. Misal kecepatan dan kekompakan 4 tukang parkir dan kepekaan terhadap kemampuan menyopir/membawa kendaraan pengguna sangat terbantu, tidak justru malah grogi dengan aba-aba yang tidak jelas.

Memperluas Nilai

Memperluas adalah usaha untuk menambah manfaat bagi konsumen atau pengguna dari layanan yang ada secara umum atau layanan standar kita yang lama. Dalam kasus parkir adalah selain mendapatkan layanan parkir juga adanya perluasan layanan penyeberangan yang memotongkan arus jalan yang padat demi kemudahan penyeberangan kendaraan. Ada jaminan keamannan dan kenyamanan, walau parkir kendaraan awalnya cuma seperti nitip diawasinya motor/mobil.

Mengembangkan Nilai

Usaha dan upaya untuk menambah fasilitas yang tidak ada sebelumnnya. Dalm kasus tukang parkir ini adalah ucapan yang wajib dari tukang parkir: “Selamat jalan Bos, hati2″. Tentu pengguna parkir menjadi lebih merasa mendapatkan kepedulian dan perhatian.

Sudahkan anda membangun nilai dari usaha anda? Usaha/bisnis boleh masih tradisi0nal namun layanan profesional. Yang usaha MLM sekarang menjadi lebih peduli terhadap keadaaan ekonomi sang downlinenya. Yang usaha pabrik menjadi berpikir bahwa baju dari pabriknya harus selalu beraroma sejuk tidak berbau apek cirikhas pabrik. Yang usaha bakso mencoba menekankan unsur komunikasi dan persahabatan sehingga tukang bakso namun juga agen informasi yang positif, misal tahu lokasi pijat yang enak, berita pencurian agar pembeli bakso juga miningkatkan kewaspadaan. Tentukanlah langkah hebat dalam strategi bisnis anda.

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Strategi marketing : Sukses bisnis dengan membangkitkan sikap sukarela masyarakat/pelanggan

Strategi marketing yang hebat maka pola dasar dari bisnisnya selalu mengarah pada pembangkitan “sikap sukarela” dari pelanggan dan pasar. Sukarela? Kok bisa? Iya karena dengan membangkitkan “sikap sukarela” maka apapun yang perusahaan lakukan akan membangkitkan perubahan tindakan, pemikiran, dan kesan dari pelanggan dan masyarakat. Beberapa contoh dari pembangkitan sikap sukarela ini antara lain.

Ilustrasi Marketing Satu

Anda sebagai pengusaha menciptakan strategi bisnis dengan penerapan strategi marketing dengan alat promosi yang hebat dan pemerataan yang kuat, tersebar di seluruh kota dengan jangkauan yang luas, artinya di sudut manapun ada. Namun jika masyarakat atau pelanggan anda tidak “sukarela” membaca iklan, apakah iklan itu akan bermanfaat?

Ilustrasi Marketing Dua

Anda sebagai pengusaha menciptakan strategi bisnis dengan penerapan strategi marketing sistim distribusi brosur dengan target adalah masyarakat menengah kebawah. Ribuan brosur dicetak, puluhan tenaga membagi-bagi brosur ke perumahan, sekolah dan kantor. Namun jika dari mereka tidak secara sukarela mengulurkan tangan untuk sekedar menerima atau mengambil brosur apakah promosi itu akan berhasil?

Ilustrasi Marketing Tiga

Anda sebagai pengusaha menciptakan strategi bisnis dengan penerapan strategi marketing sistim pameran bertubi-tubi, tapi pernahkah anda memberikan informasi promo untuk menggerakkan masyarakat agar sukarela keluar rumah menuju lokasi pameran? Faktor apa yg mendorong?

Ini semua saya tulis, karena beberapa waktu lalu sy mengantar keluarga belanja, kemudian ada pameran besar dari produk elektonik di mall, namun tampaknya perusahaan pengiklan tidak cukup ikhlas dengan anggarannya, sehingga perangkat yang digunakan sangat tidak membangkitkan rasa “sukarela” walaupun hanya untuk mendengarkan Presenternya promosi di depan. Gimana mau “sukarela” jika sound sistem tidak berkualitas dan noise/cacat audionya di mana-mana sehingga telinga pun tidak merasakan nyaman mendengarnya, padahal ini pameran promo alat elektronik.

Sehingga dari sanalah saya tulis artikel strategi marketing ini. Selanjutnya, perhatikan beberapa hal berikut:

  1. Rasa sukarela dari masyarakat dan pelanggan akan bangkit jika anda sebagai pengusaha sudah berusaha sukarela mendekati “respon” pasar, dengan berbagai media baik kuisioner, survey, feedback form, gathering event dengan interaksi.
  2. Rasa sukarela dari masyarakat dan pelanggan akan tetap bangkit jika anda sebagai pengusaha mau mendengarkan keluhan pelanggan apapun itu, karena statement yang kita pegang adalah “semua pelanggan dan masyarakat adalah bagian dari sosok yang bersifat variable tidak mudah dibuat statis”
  3. Pahami sifat dari masyarakat umum, karena beda segmentasi beda stategi nya untuk membangkitkan rasa sukarelanya. Contoh, bagi orang sangat sibuk, tidak mungkin harus membaca brosur dengan tulisan kecil dan baris yang banyak banget.
  4. Pelajari ilmu sosial tentang perilaku manusia, karena dengan memahami dasarnya maka kita dapat mengikuti untuk mendekatinya. Seperti Telkom dan Pos Indonesia yang beruabah arah layanan dan produknya sesuai perilaku masyarakat, walau ada beberapa SDM yg tetap “berbudaya lama”
  5. Pelajari perilaku dan pergerakan informasi baik perorangan maupun tim, misal pelanggan lebih senang dan sukarela membaca iklan sms daripada iklan dalam email. Caranya? Panjang sekali alurnya.
  6. Secara Mikro, SDM anda harus dibekali dengan Softskill yang hebat, agar selain menjadi informan juga pendengar yang hebat. SDM anda harus peka terhadap keramahan sikap dan keramahan berpikir terhadap penolakan dengan tenang dan baik.
  7. Secara Mikro, siapkan SDM anda untuk mampu menarik perhatian dalam waktu singkat 3 menit atau 5 menit setiap bertemu pelanggan dengan karakter apapun, sebelum merumuskan perangkat promosi yang menarik perhatian untuk berbagai bidang, untuk membangkitkan humanity dalam promosi dan alat promosi.
  8. Gunakan media yang tepat, setiap segmen gunakan tipe yang berbeda media dan visualisasinya.
  9. Khusus untuk media pameran, berikan dorongan perhatian, misal diskon, beli satu untuk 2 .Jangan ada pameran tanpa ada bonus atau diskon, harga khusus atau fasilitas khusus, karena tidak cukup dengan tujuan hanya berbagi informasi dalam pameran saja, perlu penggerak awal.
  10. Rasa sukarela akan bangkit jika perusahaan secara rela dan jujur tehadap informasi dan kebenarannya.
  11. Perhatikan respon bertingkat, artinya seberapa cara yang digunakan untuk mendekati pelanggan dan berapa besar feedbacknya. Kalo hasil nya nol, perlu evaluasi.
  12. Semua yg di atas, semata upaya untuk mencari koneksi yang baik antara perusahaan dengan masyarakat dan pelanggan, agar sukarela itu muncul dengan efektif.

Demikain sedikit tentang strategi marketing yang menjadi bagian dari strategi bisnis era modern ini. Insya Allah akan saya tambahi materi ini dengan judul yg lain. Masih ada pendekatan “komunikasi marketing” untuk membangkitakan rasa “sukarela”

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites

kewirausahaan

Strategi marketing & Personal selling : 5 penyebab utama penolakan membeli produk

Oleh Ipan Pranashakti (www.ipan.web.id)

Personal Selling adalah bagian dari Strategi marketing perusahaan yang merupakan langkah konkret dalam membangun penjualan langsung dan bertujuan bertemu dengan masyarakat. Dalam kaitan ini sang sales atau pelaku marketing mempunyai kesempatan untuk secara langsung mengetahui sejauh mana produk atau layanan direspon secara cepat oleh masyarakat entah itu dalam bentuk penolakan atau persetujuan membeli.


Strategi marketing yang perfect tentu sudah membekali tim yang secara langsung dalam proses personal selling dengan antisipasi lapangan dan taktik membujuk yang relevan, sopan dan efektif. Namun masyarakat tetap saja boleh menolak, karena secara umum budaya, kemampuan dalam masyarakat mampu mempengaruhi keputusan

Di bawah ini ada 5 alasan utama kenapa masyarakat menolak produk atau layanan anda:

1. Harga

Harga merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan penolakan sebuah produk. Memang harga bisa dikompromi, secara umum kompromi ada 2, pertama kompromi teradap harga, wujudnya diskon, namun diskon bukanlah faktor utama pelangkap harga. Kedua pola pembayaran, kredit 1. Sd 3 kali atau 1.sd 3 bulan,merupakan bentuk toleransi terhadap harga, dan secara umum kredit 3 bulan dari sisi perusahaan mungkin tidak secara langsung mengurangi harga, namun secara perputaran uang sebenernya menambah beban efektitas perputaran modal, return of investment. Selain harga juga dipengaruhi oleh 4 faktor lainnya

2. Loyalitas pada pemasok lama

KEtika dalam proses penawaran yang bersifat personal selling, maka uji coba produk langsung merupakan langkah yang baik dalam strategi memarketing kanproduk. Karena masyarakat terkadang lebih nyaman dengan pemasok lama yang proses transaksi terbukti dalam sekian waktu. Loyalitas terhadap pemasok lama merupakan tantangan yang nyata saat ini, kecuali barang adalah benar-benara baru dan belum lama diketahui oleh masyarakat. Strategi lain dilapangan berikut kejutan, bahwa anda sebagai pemasok kedua tetap dapat memberikan layanan sebaik pemasok sebelumnya plus bonus yang ditambahkan, bonus tidak harus uang.

3. Tak mampu membuat keputusan

Sales yang paham betul akan kaedah-kaedah personal selling sangat memahami bahwa ketika menawarkan kepada masyarakat sering terjadi penolakan sesaat karena tidak mampunya calon pelanggan untuk memutuskan, untuk itu jangan terlalu memaksa, dan ada kesan mengejar, cobalah dengan mencari tahu kemungkinan pelaung pertemuan kedua, ketiga baik dengan mengkoleksi no hp,email, alamat rumah dan sahabatnya.

4. Faktor Produk yang kurang kompetitif

Banyak produk yang ditawarkan ke masyarakat adalah produk inovasi yang hebat, namun bukan produk yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Produk yang hebat adlah produk yang mampu bersaing saat ini dank an dating, kenapa karena tolak ukur kompetensi barang di era sekarang adalah pembuktian, visualisasi dan penjelasan teknis. Untuk itu jika produk anda masih baru atau belum popular, maka pahamilah kualifikaasi teknis dan speknya, agar dengan memahami 2 hal tersebut mampu jadi alas an untuk membujuk, selain dari fisik barang tersebut. Misal produk obat herbal, bahwa anda paham ganggang di Afrika adalah yang terbaik karena steril dan jauh dari pemukiman,sedang ganggang Indonesia kurang steril. Dari ruang kontroversi itu ketika anda menjual obat dari bahan ganggang,maka sales sudah mempunyai 2 senjata, dan kondisi akan berbeda jika hanya mengetahui bsatu hal yaitu bahwa ganggang Afrika adalah yang terbaik. Produk yang kurang kompetitif, bisa dikamuflase dengan faktor lain yang kompetitif walau itu sekedar informasi tambahan.

5. Tidak menyukai perusahaan, sistem dan penjualnya

Ketika sebuah perusahaan menerapkan strategi marketing dengan memproduksi susu yang berbeda-beda sampai 5 produk susu, maka ketika salah satu produk bermasalah dan terbukti membuat masyarakat resah maka kemungkinan 4 produk lainnya akan memancing respon dari masyarakat, dan bisa saja respon itu negative, takut memkonsumsi 4 lainnya.

Contoh lain, istri saya suka sekali dengan produk herbal tapi paling tidak suka jika membeli lewat rantai MLM karena selain strategi bisnis, strategi marketingnya lewat sistem tertentu, juga penjualnya belum tentu paham betul akan penyakit. Paham tentang produk obat mungkin bisa, namun terhadap penyakit tidak semua bisa mengkorelasikan antara penyakit yang komplek dengan produk yang statis terbukti distributor satu dengan yang lain bisa berbeda rekomendasinya walau hanya untuk satu penyakit yang sama.

Sukses selalu dengan strategi marketing anda.

Follow ipan999 on Twitter


Add to Technorati Favorites